Kapuas Murung Miliki Potensi Budidaya Bawang Merah

id Kapuas Murung Miliki Potensi ,Budidaya Bawang Merah

Kapuas Murung Miliki Potensi Budidaya Bawang Merah

Ilustrasi, Komoditas bawang merah (FOTO ANTARA/Oky Lukmansyah/ss/mes/11) (istimewa)

Kendala yang dihadapi oleh petani di Kecamatan Kapuas Murung yakni teknologi penyimpanan bawang merah masih sederhana karena hanya melalui proses penjemuran untuk pengeringan dan disimpan.
Kuala Kapuas, Kalteng, 14/3 (ANTARA) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) mengatakan Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki potensi untuk budidaya bawang merah.

Kepala Seksi Pengembangan Buah dan Sayuran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distantura) Kabupaten Kapuas, Teguh Setio Utomo di Kuala Kapuas, Kamis mengatakan, hasil inisiasi yang telah dilakukan di Kecamatan Kapuas Murung memiliki lahan yang cocok untuk tanaman bawang merah.

"Agroklimat di Kecamatan Kapuas Murung cocok untuk bawang merah, karena tanahnya hampir sama pada sentra bawang merah di Brebes Jawa Tengah dengan produktivitas bawang merah yang cukup bagus dalam setiap hektarnya antara 6-7 ton per hektar," katanya.

Hanya saja, katanya, karena bawang merah ini merupakan produk sayuran yang tidak tahan lama disimpan karena kadar air tinggi maka dalam pengembangannya masih banyak terdapat kendala.

Kendala yang dihadapi oleh petani di Kecamatan Kapuas Murung yakni teknologi penyimpanan bawang merah masih sederhana karena hanya melalui proses penjemuran untuk pengeringan dan disimpan.

"Yang lebih parahnya, produktivitas bawang merah akan turun jika penanamannya dilakukan pada musim hujan, karena tidak tahan terhadap hama dan penyakit yakni layu daun sehingga ini yang menyebabkan budidayanya cukup rumit untuk dikerjakan oleh petani," katanya.

Ia juga mengatakan tanah di Kabupaten Kapuas memang cocok untuk budidaya bawang merah serta bawang daun, namun tidak cocok untuk budidaya bawang putih.

Sehingga untuk mencukupi kebutuhan bawang merah maupun bawang putih maka dipasok dari luar daerah yang dampaknya ketika terjadi lonjakan harga tidak dapat distabilkan dari produksi bawang merah yang ada di Kabupaten Kapuas karena sifatnya masih inisiasi dan tidak dalam skala besar.

Sebelumnya, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Kapuas, Ferdinan Junarko mengatakan, harga bawang merah dan putih yang di jual pedagang di pasar daerah itu mengalami kenaikan harga yang cukup luar biasa.

Hasil pantauan pihaknya pada 4 Maret 2013, harga bawang merah sempat turun dari harga jual Rp28.000, pada 11 Maret 2013 mengalami kenaikan menjadi Rp40.000 per kilogram.

Begitu pula untuk harga bawang putih dari Rp34.000 per kilogram dan kini harga jualnya sudah mencapai Rp60.000/kilogram.

"Kenaikan harga Bawang Merah dan Bawang Putih ini dipicu keadaan stok yang sudah mulai menipis oleh tidak ada pengiriman dari Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan," kata Ferdinan.





(T.KR-GR/B/S025/C/S025)