London (ANTARA
News) - Inggris menyatakan masih menganggap Krimea bagian dari Ukraina
meskipun referendum Minggu menyampaikan 96 persen suara mendukung
kekuasaan Rusia di semenanjung itu.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan para menteri luar
negeri Uni Eropa di Brussels, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague
menekankan bahwa "bagi Inggris dan sekutunya Krimea masih menjadi
bagian dari Ukraina."
"Kami menyaksikan usaha yang jelas untuk membuka jalan bagi aneksasi
bagian dari wilayah kedaulatan sebuah negara Eropa yang independen,
melalui kekuatan militer dan referendum ilegal dan tidak sah,"
tambahnya.
"Inggris menyeru lagi Rusia untuk masuk dialog dengan Ukraina dan
komunitas internasional guna menyelesaikan krisis ini. Terus mengabaikan
seruan ini akan membawa konsekuensi serius bagi Rusia," katanya.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengisyaratkan tidak berniat
balik kembali pada apa yang disebutnya sebagai pembelaannya terhadap
etnis Rusia.
Hague sebelumnya menyambut sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa menyasar lingkaran dalam kekuasaan Putin.
"Kita telah dipandu oleh prinsip dasar," kata Presiden AS Barack
Obama di Gedung Putih, satu hari setelah desakannya terhadap Putin,
disikapi masa bodoh oleh Rusia.
"Masa depan Ukraina harus ditentukan oleh rakyat Ukraina. Ini berarti
kedaulatan dan kesatuan wilayah Ukraina harus dihormati dan hukum
internasional harus dijunjung tinggi," kata Obama.
"Jika Rusia terus campur tangan di Ukraina, kami siap menerapkan
sanksi-sanksi lebih jauh," kata Obama seraya mengumumkan Wakil Presiden
AS Joe Biden akan berangkat ke Eropa untuk berkoordinasi dengan
sekutu-sekutu AS.
(H-AK)
Berita Terkait
Gibran Rakabuming anggap tudingan ijazah palsu sebagai hal lucu
Senin, 20 November 2023 11:12 Wib
Venezuela anggap kartu merah Sequera sebagai hal kecil
Kamis, 16 November 2023 6:04 Wib
Prancis anggap penting kemenangan atas Burkina Faso
Senin, 13 November 2023 5:46 Wib
Legislator Kalteng anggap larangan ekspor bauksit mentah menguntungkan
Kamis, 8 Juni 2023 14:39 Wib
Pekerja di Palangka Raya anggap JKN pelindung keluarga
Minggu, 21 Mei 2023 15:02 Wib
China tetap anggap virus COVID-19 berbahaya walaupun status darurat berakhir
Sabtu, 6 Mei 2023 14:24 Wib
PDIP anggap pengunduran Andina Narang dari DPRD Kalteng hak pribadi
Jumat, 14 April 2023 18:50 Wib
Pelatih Benfica tak anggap remeh Inter meski dalam performa buruk
Selasa, 11 April 2023 21:05 Wib