Bupati Instruksikan Semua Instansi Bentuk Tim Bencana

id Wakil Bupati HM Taufiq Mukri, Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah H Supian Hadi, Bupati Instruksikan Semua Instansi Bentuk Tim Bencana

Bupati Instruksikan Semua Instansi Bentuk Tim Bencana

Wakil Bupati Kotawaringin Timur, HM Taufiq Mukri memeriksa pasukan saat apel siaga Gladi Posko dan Simulasi Penanggulangan Bencana Kebakaran Lahan, Rabu (25/6/2014).(FOTO ANTARA Kalteng/Norjani)

Saya meminta seluruh camat, lurah dan kepala desa mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan saat musim kemarau...
Sampit (Antara Kalteng) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah H Supian Hadi menginstruksikan seluruh satuan kerja perangkat daerah membentuk tim penanggulangan bencana sebagai langkah antisipasi.

"Diinstruksikan seluruh SKPD membentuk tim penanggulangan bencana dengan mengacu pada tugas pokok dan fungsi SKPD masing-masing," kata Wakil Bupati HM Taufiq Mukri saat menyampaikan instruksi bupati di Sampit, Rabu.

Instruksi tersebut disampaikan di depan peserta yang menghadiri gladi posko dan simulasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang dilaksanakan di halaman kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotim.

Pembentukan tim tersebut dianggap penting mengingat Kotim merupakan daerah rawan bencana. Saat musim hujan sejumlah daerah sering direndam banjir, sedangkan saat kemarau daerah ini dilanda kebakaran lahan dan kabut asap.

Tim penanggulangan bencana yang dibentuk di setiap SKPD itu agar solid dan tangguh dalam menghadapi keadaan darurat bencana yang terjadi dengan kemampuan penanganan sesuai dengan keahlian yang dimiliki masing-masing SKPD.

Untuk mengurangi risiko kebakaran hutan, lahan dan pekarangan, keterlibatan aktif masyarakat sangat dibutuhkan. Swadaya masyarakat juga harus ditingkatkan sebagai bentuk kepedulian terhadap ancaman bencana yang bisa terjadi kapan dan di mana saja.

Investor perkebunan yang berkaitan erat dengan penggunaan lahan dan kewajiban untuk menjaga kelestarian lingkungan, juga diminta berperan aktif. Selain merupakan kewajiban, perusahaan perkebunan juga dapat memaksimalkan bantuan melalui program tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang memprediksi awal Juli ini mulai terjadi peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau, juga harus menjadi perhatian mengingat ancaman kebakaran lahan akan makin meningkat.

Setiap kemarau biasanya titik api sering bermunculan di Kotim disebabkan beberapa faktor, di antaranya pembukaan lahan dengan cara dibakar oleh masyarakat sehingga menyebabkan kebakaran tidak terkendali dan menimbulkan kabut asap yang mengganggu kesehatan.

"Saya meminta seluruh camat, lurah dan kepala desa mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan saat musim kemarau. SKPD terkait juga harus segera melakukan sosialisasi intensif kepada masyarakat dan melakukan pencegahan kebakaran lahan," katanya.



(T.KR-NJI/B/S019/S019)