KPU: Jokowi-JK Unggul 230.922 Suara Di Kalteng

id KPU: Jokowi-JK Unggul 230.922 Suara Di Kalteng

KPU: Jokowi-JK Unggul 230.922 Suara Di Kalteng

Joko Widodo dan Jusuf Kalla (FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma)Istimewa

Perolehan suara Jokowi-JK unggul di seluruh kabupaten kota se Provinsi Kalteng,"
Palangka Raya, 19/7 (Antara) - Hasil rekapitulasi perhitungan perolehan suara pemilihan presiden tingkat provinsi Kalteng, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul 230.922 suara dari nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Pasangan nomor urut satu Prabowo-Hatta hanya memperoleh 468.277 suara atau 40,21 persen dan nomor urut dua Jokowi-JK mencapai 696.199 suara atau 59,79 persen, kata Ketua KPU Kalteng Ahmad Syar`i di Palangka Raya, Sabtu.

"Perolehan suara Jokowi-JK unggul di seluruh kabupaten kota se Provinsi Kalteng," tambah Syar`i.

Berdasarkan rapat pleno rekapitulasi KPU se Kalteng, rincian perolehan suara Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK di 13 kabupaten 1 kota yakni di Kotawaringin Barat 61.293 berbanding 65.241 suara, di Kotawaringin Timur 79.206 berbanding 127.678, di Kabupaten Kapuas 78.155 berbanding 83.402 suara.

Di Kabupaten Barito Selatan 25.836 berbanding 37.677, Barito Utara 22.121 berbanding 40.394, Katingan 22.595 berbanding 48.245, Seruyan 28.589 berbanding 51.660, Sukamara 8.435 berbanding 14.199, Lamandau 11.739 berbanding 23.889 suara.

Kemudian di Kabupaten Gunung Mas 11.787 berbanding 41.452, Pulang Pisau 23.195 berbanding 36.991, Murung Raya 20.732 berbanding 25.468, Barito Timur 19.907 berbanding 36.052, dan Kota Palangka Raya 54.687 berbanding 63.851 suara.

"Sedangkan jumlah surat suara rusak di pilpres kali ini mencapai 9.357 lembar, dan tidak terpakai 682.972 lembar," kata Syari.

Dari hasil pleno rekapitulasi juga terungkap jumlah pemilih Kalteng yang menggunakan hak pilih hanya sekitar 1.173.833 dari 1.819.970 DPT ditambah 6.650 DPTb, 5.045 DPK dan 49.245 DPKTb.

Menurut Ketua KPU Kalteng tingginya jumlah masyarakat yang tidak menggunakan hak pilih dalam pilpres ini disebabkan bulan puasa dan gelaran olahraga Piala Dunia.

"Kalau sosialisasi, kami dari KPU se Kalimantan Tengah sudah sangat optimal. kami kan tidak bisa memaksa masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya," kata Syar`i.


(T.KR-JWM/B/A029/A029)