Masyarakat Dilarang Main Petasan Dekat Rumah Ibadah

id Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto, Masyarakat Dilarang Main Petasan Dekat Rumah Ibadah

Masyarakat Dilarang Main Petasan Dekat Rumah Ibadah

Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto. (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Kami ingatkan, agar masyarakat dalam bermain petasan cukup berhati-hati jangan sampai mengganggu atau membahayakan orang lain,"
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Pimpinan DPRD Kota Palangka Raya meminta masyarakat setempat tidak main petasan di dekat rumah ibadah, khususnya saat orang sedang melaksanakan ibadah.

Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu, mengemukakan, saat ini ketika malam hari banyak orang bermain petasan.

"Suara petasan yang begitu keras tentu membuat orang merasa terganggu ketika menjalankan ibadah, khususnya bagi umat muslim yang saat ini sedang menghadapi bulan suci Ramadhan. Oleh sebab itu, masyarakat jangan bermain petasan di dekat rumah ibadah," katanya.

Menurut dia, masyarakat tidak dilarang untuk bermain petasan, yang pasti lokasinya harus dilihat dulu. Sebab, jangan sampai nanti ada orang lain yang merasa terganggu, karena tidak sedikit petasan yang mengeluarkan bunyi cukup nyaring.

Ia juga mengatakan, bermain petasan harus dilakukan di daerah terbuka dan luas, karena apabila dilakukan di daerah pemukiman yang cukup padat penduduknya bisa menimbulkan bahaya kebakaran.

"Kami ingatkan, agar masyarakat dalam bermain petasan cukup berhati-hati jangan sampai mengganggu atau membahayakan orang lain," katanya.

Selain itu, Sigit juga memberikan apresiasi kepada warga non muslim yang ada di daerah itu bahwa tingkat toleransi antar umat beragama sampai dengan saat ini sangat terjaga, yakni dari awal Ramadhan sampai mendekati Idul Fitri sekarang.

"Sebagai warga yang hidup rukun dan toleransi tinggi, sudah sepantasnya kita saling menghormati umat lain dalam menjalankan ibadahnya," ujar Sigit.

Selama ini Palangka Raya sudah terkenal sikap toleransi yang cukup tinggi, hubungan baik antarumat beragama telah membawa daerah ini selalu aman dan rukun.

Sebagai bentuk menghormati umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa hendaknya warga non muslin bisa selalu hidup tenang dan menjaga keamanan dan ketertiban dengan baik.

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada tokoh-tokoh agama muslim di daerah, telah memberi kontribusi positif dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun dan damai," katanya.



(T.BK07/B/S023/S023)