Masyarakat Palangka Raya Diimbau Tak Bakar Lahan

id Kepala UPT Damkar Wawan Berlinson, Masyarakat Palangka Raya Diimbau Tak Bakar Lahan

Masyarakat Palangka Raya Diimbau Tak Bakar Lahan

Kepala UPT Damkar Kota Palangka Raya, Wawan Berlinson

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Jajaran Unit Pelaksana Teknis Daerah Pemadam Kebakaran Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, mengimbau masyarakat setempat tidak membakar lahan saat memasuki musim kemarau di daerah itu.

"Kami minta masyarakat tidak membakar lahan dengan tujuan untuk mencegah bencana kabut asap yang dapat merugikan kesehatan orang banyak," kata Kadis Distakobang melalui Kepala UPT Damkar Wawan Berlinson di Palangka Raya, Minggu.

Menurut Wawan Berlinson, biasanya ketika musim kemarau tiba masyarakat mulai membersihkan lahan kosong dengan cara membakar, karena lebih cepat dan praktis. Hal ini perlu dihindari agar bencana asap tidak terjadi di "Kota Cantik" Palangka Raya.

Selain itu, perkebunan juga diminta tidak membakar lahan karena dapat merugikan masyarakat. Bencana kabut asap akibat pembakaran lahan diharapkan tidak terjadi pada 2014.

"Kami yakin semua pasti sudah tahu kalau kondisi lahan di Palangka Raya sebagian besar gambut. Jadi begitu terkena sedikit api akan cepat sekali meluas, apalagi ada seseorang yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja membuang puntung rokok. Jadi masyarakat diminta lebih berhati-hati untuk menghindari kebakaran," ucap Wawan.

Apabila terjadi kabut asap, maka dapat dipastikan sama seperti tahun sebelumnya harga barang akan naik karena transportasi barang di kawasan itu terganggu dan tidak lancar.

"Bila ada bahaya kebakaran, masyarakat dapat menghubungi kami di nomor (0536) 3230113," katanya.

Secara terpisah, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah pernah mengidentifikasi hutan maupun lahan di provinsi setempat mulai rawan kebakaran akibat perubahan cuaca ekstrem yang ditandai dengan kemunculan 47 titik panas.

"Hotspot sampai 20 Juli 2014 sudah mencapai 47 titik. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan pada waktu yang sama pada tahun lalu. Ini yang harus diwaspadai semua pihak," kata Petugas Penyaji Data Pengendalian Kebakaran Hutan, Bidang Pengendalian Kebakaran Hutan BKSDA Kalteng, Andreas Dody.

Berdasarkan data di media center pos komado siaga darurat bencana kebakaran hutan, lahan dan pekarangan Kalteng, jumlah sebaran hotspot di Kalteng dari Januari sebanyak 122 titik, Februari 86 titik, Maret 65 titik, April 46 titik, Mei 47 titik, dan Juni 33 titik.

Dikatakan, kejadian kebakaran pada Juni 2014 yaitu seluas 0,25 ha lahan masyarakat di Jalan Tjilik Riwut Km 12 dan semuanya mampu dipadamkan. Sementara pada Juli 2014 ini terjadi lima kejadian yaitu, di daerah Mahir Mahar, Lingkar Luar, Adonis Samad, dan Desa Taruna dengan total luasan mencapai 5,1 hektar dan semuanya mampu dipadamkan.

"Dari 5-19 Juli 2014 sudah dilakukan sebanyak 152 kali sorti atau bombing di daerah Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, Katingan, Kapuas, Sampit, Palangka Raya dengan menghabiskan sebanyak 624.000 liter air," demikian Dody.



(T.KR-RON/B/S023/S023)