Pemudik Dari Pelabuhan Sampit Mencapai 29.172 Orang

id Pemudik Dari Pelabuhan Sampit Mencapai 29.172 Orang

Pemudik Dari Pelabuhan Sampit Mencapai 29.172 Orang

Ribuan penumpang antre memasuki kapal motor Bukit Raya yang akan mengangkut mereka dari Sampit menuju Surabaya, Jumat (25/7). Puncak arus mudik di Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (FOTO ANTARA Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Jumlah penumpang mudik lebaran Idul Fitri yang berangkat melalui Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menuju pulau Jawa, tercatat 29.172 orang

"Laporan dari pemesanan tiket, sekitar 29.172 orang, tapi kemungkinan bertambah karena menjelang keberangkatan biasanya ada penumpang yang datang," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit, Benny Noviandinudin di Sampit, Rabu.

Jumlah pemudik diperkirakan tidak sesuai dengan prediksi awal. Sebelumnya KSOP Sampit memprediksi pemudik tahun ini mencapai 52.451 orang, atau meningkat sekitar 10.000 orang dibanding tahun lalu.

Sebagai antisipasi, ada 18 call atau keberangkatan kapal yang akan mengangkut pemudik dari Sampit menuju Semarang dan Surabaya, terhitung tanggal 13 hingga 26 Juli lalu. Dari jumlah tersebut, rute terbanyak yang dilayani adalah tujuan Semarang yakni sebanyak 11 keberangkatan, sedangkan sisanya tujuan Surabaya.

Untuk melayani 18 keberangkatan tersebut, armada yang digunakan milik PT Pelni sebanyak 10 kali keberangkatan dan PT Dharma Lautan Utama sebanyak delapan kali keberangkatan. PT Pelni mempersiapkan 50.000 tiket dan menambah tiga armada.

Penurunan ini diperkirakan makin banyaknya jadwal keberangkatan kapal, termasuk sebelum Ramadhan. Libur sekolah yang diberlakukan satu bulan penuh, diperkirakan turut memengaruhi sehingga banyak warga yang mudik ke Jawa lebih awal.

Wakil Bupati Kotim, HM Taufiq Mukri sebelumnya sudah memprediksi tren penurunan jumlah pemudik. Tren penurunan pemudik melalui Pelabuhan Sampit ini sudah terlihat beberapa tahun terakhir.

"Dulu jumlah pemudik berkisar antara 10.000 hingga 12.000 penumpang, kemudian mengalami puncaknya pada 2012 yaitu mencapai 33.000 orang. Tahun 2013 turun menjadi 31.000 orang dan tahun ini diperkirakan menjadi antara 26.000 hingga 27.000 orang," kata Taufiq.

Dia tidak merinci penyebab tren penurunan jumlah pemudik tersebut, namun makin terbukanya akses transportasi udara, termasuk di daerah lain seperti Palangka Raya dan Kotawaringin Barat, diprediksi turut memengaruhi berkurangnya pemudik yang pulang melalui Pelabuhan Sampit.

Meski menunjukkan tren menurun, namun pemerintah daerah bersama instansi terkait selalu melakukan persiapan yang matang agar penyelenggaraan arus mudik dan arus balik lebaran berjalan lancar dan tertib sesuai harapan masyarakat.



(T.KR-NJI/B/M019/M019)