Jakarta (ANTARA News) - Kualitas perfilman Indonesia masih terkendala
biaya dan ketersediaan teknologi, kata Dirjen Kebudayaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Kacung Marijan.
"Film-film berkualitas bermunculan tapi masih banyak yang kurang bagus
karena adanya keterbatasan teknologi dan pendanaan," kata Kacung Marijan
di Jakarta, Kamis.
Dengan kurangnya pendanaan, menurut dia banyak film yang dibuat dalam
waktu singkat. "Akibatnya filmnya asal laku saja, yang penting tidak
rugi," katanya.
Berbeda dengan film-film berkualitas di luar negeri yang dikerjakan
dalam waktu yang cukup panjang dan menghabiskan dana yang besar.
Sementara animo masyarakat sendiri, menurut dia kurang terhadap
film-film Indonesia yang berkualitas. Dia mencontohkan Film Sang Kyai
karya sutradara Rako Prijanto yang minim penonton padahal film tersebut
menjadi film terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2013.
Pihaknya berharap kedepannya animo masyarakat untuk menonton film-film
lokal akan semakin meningkat.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat mau menghargai karya seni lokal
yang berupa film dengan tidak membeli atau mengunduh film secara ilegal.
"Ada banyak media untuk menonton seperti TV, DVD. Saya harap masyarakat
bisa menghargai karya intelektual insan film dengan membeli film-film
legal," katanya.
Berita Terkait
Rafael Struick: Kemenangan dari Korsel sebagai kinerja tim
Jumat, 26 April 2024 5:45 Wib
Timnas Indonesia U-23 cetak sejarah baru
Jumat, 26 April 2024 5:38 Wib
Indonesia ke semifinal usai tumbangkan Korsel lewat adu penalti
Jumat, 26 April 2024 5:35 Wib
Kasus TBC anak di Indonesia meningkat sejak tiga tahun terakhir
Kamis, 25 April 2024 16:39 Wib
Erick Thohir dan STY sepakat lanjutkan kerja sama hingga 2027
Kamis, 25 April 2024 11:26 Wib
Teras Narang: Kerja sama RI-RRT kembangkan pertanian di Kalteng patut diapresiasi
Rabu, 24 April 2024 14:22 Wib
Berikut jadwal lengkap laga perempat final Piala Asia U-23 2024
Rabu, 24 April 2024 8:51 Wib
Film 'Malam Pencabut Nyawa' akan tayang di bioskop pada Mei
Rabu, 24 April 2024 8:44 Wib