Kotim Antisipasi Peningkatan Penumpang Arus Balik

id Kotim Antisipasi Peningkatan Penumpang Arus Balik, benny,

Kotim Antisipasi Peningkatan Penumpang Arus Balik

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit, Benny Noviandinudin (FOTO ANTARA Kalteng/Norjani)

Posko mudik akan tetap siaga hingga H+15, Kami berkoordinasi dengan semua instansi terkait untuk mengantisipasi arus balik karena biasanya terjadi peningkatan penumpang,"
Sampit  (Antara Kalteng) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi peningkatan penumpang saat arus balik.

"Posko mudik akan tetap siaga hingga H+15, Kami berkoordinasi dengan semua instansi terkait untuk mengantisipasi arus balik karena biasanya terjadi peningkatan penumpang," kata Kepala KSOP Sampit, Benny Noviandinudin di Sampit, Kamis.

Data KSOP Sampit, jumlah pemudik yang berangkat dari Pelabuhan Sampit menuju Semarang dan Surabaya, tercatat 29.172 orang bahkan lebih. Saat arus balik nanti, diperkirakan akan terjadi peningkatan hingga 10 persen dibanding saat arus mudik.

Hanya saja, arus balik melalui kapal laut sedikit berbeda dibanding arus mudik lalu. Pasalnya, arus balik biasanya terus mengalir bahkan hingga satu bulan setelah lebaran karena pemudik tidak diburu waktu untuk balik ke Sampit. Selain itu, mereka juga harus menyesuaikan jadwal keberangkatan kapal menuju Sampit.

Sekadar diketahui, pemudik di Pelabuhan Sampit didominasi oleh karyawan perkebunan kelapa sawit. Mereka umumnya mengambil cuti kerja saat mudik lebaran sehingga mereka tidak diburu waktu harus balik ke Sampit pada akhir pekan ini seperti halnya pegawai negeri sipil.

"Senin nanti rencananya ada kapal milik PT Pelni yang tiba di Pelabuhan Sampit. Tapi kami belum mengetahui berapa penumpangnya," kata Benny.

Sudah menjadi fenomena tahunan, jumlah penumpang saat arus balik di Sampit lebih besar dibanding saat arus mudik. Ini karena banyak warga dari luar daerah yang datang ke daerah ini untuk mencari pekerjaan, mengikuti keluarga atau rekan mereka yang sudah lebih dulu bekerja di Kotim.

"Pemudik jangan memberikan angin syurga kepada masyarakat di luar Kotim sehingga mereka berbondong-bondong ikut ke Kotim. Mudah-mudahan nanti dapat dicermati dengan baik oleh pemudik sehingga tidak ada janji-janji yang dapat menelantarkan para pendatang dari luar daerah ke Kotim," kata Taufiq.

Masih terbukanya lapangan pekerjaan, khususnya di sektor perkebunan kelapa sawit, seolah menjadi magnet sehingga ribuan warga dari luar daerah berbondong-bondong mengadu nasib ke Kotim setiap tahunnya.

Namun tidak sedikit pula yang harus menelan kekecewaan karena kenyataan yang didapati jauh dari harapan mereka. Akhirnya, banyak yang telantar dan mengadu kepada Pemkab Kotim meminta dipulangkan ke kampung halaman mereka.

Pencari kerja diminta memastikan terlebih dahulu tentang pekerjaan di Kotim yang ditawarkan kepada mereka. Jangan sampai pencari kerja tertipu oleh pihak tidak bertanggungjawab yang hanya ingin mengambil keuntungan dengan cara mengiming-imingi pekerjaan bagus di Kotim, padahal itu tidak ada.

"Kami berharap kalau ada pendatang, mereka dapat terlayani dengan baik dan mendapatkan pekerjaan yang baik pula di Kotim," kata Taufiq.



(T.KR-NJI/B/M019/M019)