Bupati Kotawaringin: Tidak Ada Tempat Bagi Provokator

id Bupati Kotawaringin Timur, H Supian Hadi, Bupati Kotawaringin: Tidak Ada Tempat Bagi Provokator

Bupati Kotawaringin: Tidak Ada Tempat Bagi Provokator

Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, H Supian Hadi (FOTO ANTARA Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai munculnya provokator menjelang Pemilu Kepala Daerah 2015.

"Tidak ada tempat bagi provokator, apalagi yang berani mengatakan isu agama, suku, golongan dan apapun. Kalau berani mereka mengatakan seperti itu, dilihat dulu KTP nya. Jangan-jangan itu bukan orang Sampit," kata Bupati Kotawaringin Timur, H Supian Hadi di Sampit, Sabtu.

Saat ini suhu politik di Kotawaringin Timur (Kotim) mulai meningkat seiring bermunculannya figur-figur yang disebut akan maju pada pemilukada nanti. Semua pihak diminta tetap mengutamakan kebersamaan karena peningkatan suhu politik ini rawan muncul masalah.

Supian yakin masyarakat Kotim ingin daerah ini tetap kondusif seperti sekarang. Sehingga, jika ada pihak yang mencoba memprovokasi, apalagi mengaitkan isu SARA atau suku, agama dan ras, maka patut dipertanyakan apakah orang tersebut penduduk Kotim, atau warga lain yang ingin mencoba mengganggu ketenangan masyarakat Kotim.

"Kotawaringin Timur adalah kabupaten yang terus maju. Kalau dicederai lagi, daerah kita bisa mundur sepuluh tahun lagi ke belakang. Saya yakin masyarakat tidak ingin menerima lagi keadaan seperti itu. Masyarakat sudah pintar dan cerdas untuk menganalisa masalah ini," tegas bupati termuda di Kalteng ini.

Dia mengapresiasi bermunculannya figur yang bakal maju sebagai calon bupati maupun wakil bupati pada pemilukada nanti, karena hal itu menunjukkan berjalannya demokrasi serta banyaknya kader potensial di daerah ini.

Namun Supian mengingatkan, semua pihak harus bisa bersaing secara sehat dan tetap mengedepankan kebersamaan karena kondisi Kotim yang sudah kondusif harus selalu terjaga demi kenyamanan masyarakat.

"Kita tidak bisa melarang pencalonan tersebut, baik dari agama maupun golongan apapun, mereka mempunyai hak mencalonkan diri sebagai bupati maupun wakil bupati. Sekali lagi saya tekankan bahwa kamtibmas di Kotawaringin Timur ini jangan sampai terganggu hanya karena persaingan yang tidak fair antara calon-calon bupati dan wakil bupati," tegas Supian.

Dia meminta para tokoh masyarakat dan tokoh agama terus membina umat masing-masing untuk membentuk mental spiritual agar tidak cepat terpengaruh. Jika keimanan seseorang kurang, biasanya akan cepat terpengaruh oleh provokasi negatif.

"Saya selalu berkoordinasi dengan Kapolres dan Dandim untuk menjaga kamtibmas daerah kiita ini. Orang membawa suku, agama dan ras untuk mengacaukan Kotawaringin Timur adalah orang yang tidak beriman dan tidak layak diam di Kabupaten Kotawaringin Timur," tegas Supian.

Sekadar diketahui, masa jabatan Bupati H Supian Hadi dan Wakil Bupati HM Taufiq Mukri akan berakhir pada 25 Oktober 2015 mendatang. Meski dukungan terhadap pasangan ini mengalir deras, namun keduanya belum memastikan akan kembali maju pada pemilukada nanti karena beralasan masih ingin berkonsentrasi menjalankan tugas hingga akhir masa jabatan.



(T.KR-NJI/B/Z002/Z002)