Seruyan Gandeng PBS Atasi Area "Blank Spot"

id Seruyan Gandeng PBS Atasi Area Blank Spot, Seruyan, tower,

Seruyan Gandeng PBS Atasi Area "Blank Spot"

Ilustrasi, Tower Seluler (Istimewa)

Untuk saat ini kita masih dalam tahap penjajakan dan penyusunan proposal bersama dengan perusahaan perkebunan dan kehutanan serta pihak provider jaringan akan kemungkinan kerja sama tersebut,"
Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah akan menggandeng perusahaan besar swasta (PBS) untuk mengatasi wilayah yang belum terjangkau jaringan seluler atau "blank spot".

Kerja sama itu dilakukan untuk menyikapi masalah kekurangan biaya dari Pemkab Seruyan yang saat ini masih fokus dalam pembangunan infrastruktur, kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Seruyan Pincianto, di Kuala Pembuang, Rabu.

"Untuk saat ini kita masih dalam tahap penjajakan dan penyusunan proposal bersama dengan perusahaan perkebunan dan kehutanan serta pihak provider jaringan akan kemungkinan kerja sama tersebut," katanya.

Ada beberapa cara yang akan dilakukan guna membuka keterisolasian jaringan komunikasi. Pertama, pemerintah yang membangunkan tower dan untuk pemasangan jaringannya dilakukan oleh pihak provider. Kedua, pihak perusahaan yang membangunkan tower dan jaringannya oleh pihak provider, sementara dinas hanya memfasilitasi.

"Selain mengupayakan kerja sama dengan pihak ketiga tersebut, juga akan diupayakan pengajuan anggaran dari APBD yang diperuntukan untuk pembangunan tower komunikasi guna membuka akses jaringan komunikasi pada daerah yang masih belum terjangkau jaringan," katanya.

Seruyan sebagai salah satu kabupaten terluar dari Pulau Kalimantan sedikitnya mempunyai 97 titik "blank spot" yang tersebar di berbagai kecamatan.

"Sedikitnya sebanyak 97 titik `blank spot`. Dari jumlah `blank spot` tersebut, kebanyakan terdapat di daerah Kecamatan Suling Tambun, Seruyan Hulu dan Seruyan Tengah," katanya.

Ia menegaskan, selama lima tahun ke depan Pemkab Seruyan mentargetkan penurunan wilayah "blank spot" hingga 50 persen.

"Untuk tahap awal tahun depan kita berencana membangun sebanyak dua buah tower komunikasi baru. Sebab di daerah masih banyak warga yang mengeluhkan sulitnya mengakses jaringan komunikasi telepon seluler," katanya.



 
(T.KR-JWM/B/N005/N005)