Pesawat Hercules Berhenti Tabur Garam Di Kalteng

id Pesawat Hercules Berhenti Tabur Garam Di Kalteng, tabur garam,

Pesawat Hercules Berhenti Tabur Garam Di Kalteng

Ilustrasi, (Istimewa)

Kami berharap pesawat Hercules kembali menabur garam agar hujan buatan terjadi di Kalteng. Sekarang inikan hotspot sudah mencapai 46 titik yang tersebar di 10 dari 13 kabupaten kota se Kalteng,"
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Pesawat Hercules A-1317 sejak 23-27 Agustus 2014 berhenti menabur garam di provinsi Kalimantan Tengah karena periodical inspection di Bandara Halim.

"Informasinya Pesawat Hercules tersebut akan kembali ke Palangka Raya, hari ini. Tetapi, tadi saya cek belum datang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mochtar di Palangka Raya, Rabu.

"Kami berharap pesawat Hercules kembali menabur garam agar hujan buatan terjadi di Kalteng. Sekarang inikan hotspot sudah mencapai 46 titik yang tersebar di 10 dari 13 kabupaten kota se Kalteng," ujarnya.

Dia mengatakan, sejak 8 hingga 22 Agustus 2014, pesawat Hercules telah menabur garam sekitar 60,8 ton untuk membuat hujan buatan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Kepala BPBD Kalteng mengatakan, penaburan garam di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" ini sangat efektif memadamkan titik hotspot, karena di beberapa wilayah terjadi hujan deras maupun gerimis.

"sejak 18-20 Agustus terjadi hujan di kota Palangka Raya, Kotawaringin Timur dan Kapuas. Ada yang curah hujannya deras, ada juga gerimis. Tapi lumayan lah mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan maupun lahan," kata Mochtar.

Dia mengatakan, berdasarkan data data sipongi terpantau 46 titik hostpot yang tersebar di Kabupaten Kotawaringin Timur ada 9 titik, Kotawaringin Barat 8 titik, Lamandau 8 titik, Sukamara 6 titik, seruyan 4 titik, Kapuas 3 titik, Katingan 3 Titik, kota Palangka Raya ada tiga titik, Kabupaten Barito Timur satu titik dan Murung Raya satu titik.

Selain melihat data dari Satelit NOAA-18, tim darat manggala agni Kabupaten/Kota juga telah diminta melakukan patroli untuk melihat sekaligus memadamkan apabila ada hutan ataupun yang terbakar.

"Memasuki Agustus hingga Oktober cuaca di Kalteng memang sangat panas sehingga harus diwaspadai semua pihak. Sekarang ini Kabupaten kota baik yang telah memiliki BPBD maupun belum, telah diminta lebih waspada terhadap api," ucapnya.

Kepala BPBD Kalteng mengimbau seluruh perusahaan perkebunan maupun masyarakat yang ada di Provinsi ini agar berhati-hati terhadap api serta melaporkan apabila terjadi kebakaran di hutan maupun lahan.




(T.KR-JWM/B/F003/F003)