Wabup: Pariwisata Bisa Tingkatkan Penghasilan Masyarakat

id Wakil Bupati Kotim, HM Taufiq Mukri

Wabup: Pariwisata Bisa Tingkatkan Penghasilan Masyarakat

Wakil Bupati Kotim, Muhammad Taufiq Mukri (Istimewa)

Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, makin serius menggali potensi pariwisata di daerah ini karena diyakini bisa membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Pariwisata jika dikemas dengan baik, bisa menjadi pemasukan bagi masyarakat. Pariwisata harus dikembangkan sehingga bisa menjadi penghasilan masyarakat," kata Wakil Bupati Kotim, HM Taufiq Mukri di Sampit, Jumat.

Banyak potensi wisata yang bisa digali dan dikembangkan di Kotim. Tidak melulu objek wisata alam dan buatan, kesenian dan budaya juga sangat menarik untuk dijadikan jualan pariwisata di daerah ini.

Pemerintah daerah terus mendorong pengembangan pariwisata, termasuk membina pihak-pihak yang turut mengembangkan kesenian daerah. Secara khusus dia meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kotim untuk lebih serius memberikan pendampingan dan pembinaan dalam rangka peningkatan sektor pariwisata.

"Secara nasional, sektor pariwisata menjadi sektor andalan setelah minyak dan gas. Kita berharap nantinya sektor pariwisata ini juga bisa menjadi pemasukan bagi Kotawaringin Timur," kata Taufiq.

Pemerintah Kabupaten Kotim serius membenahi daerah mereka dalam rangka menunjang sektor pariwisata. Bahkan kabupaten yang dipimpin Bupati H Supian Hadi ini bertekad menjadikan Sampit sebagai kota tujuan wisata di Kalteng.

Untuk mewujudkan itu, penataan wajah Sampit dilakukan secara besar-besaran sejak 2013 hingga 2015. Dana sangat besar digelontorkan untuk memoles kota yang dibelah sungai Mentaya ini agar terlihat cantik.

Selain membenahi objek wisata seperti pantai Ujung Pandaran dan makam ulama di Kecamatan Teluk Sampit, rumah betang di Desa Tumbang Gagu dan lokasi lainnya, sejumlah proyek penataan juga dilakukan di Sampit.

Sejumlah bundaran baru telah dibangun yakni bundaran Adipura, bundaran Tjilik Riwut dan bundaran Tidar. Selain itu bundaran sebelumnya juga ditata yaitu bundaran kantor bupati, bundaran Kotabesi, bundaran perdamaian di Jalan Jenderal Sudirman serta bundaran KB di Jalan HM Arsyad.

Proyek lainnya yaitu membangun ikon Kota Sampit dengan mengusung ikan jelawat sebagai maskot. Bangunan yang saat ini masih dalam pembangunan di bantaran sungai Mentaya itu akan dilengkapi dengan pertokoan yang menjadi pusat kuliner, tempat bersantai serta dermaga perahu di bagian bawah.

Pemerintah daerah juga menata Taman Kota Sampit dan membangun Pasar Mentaya yang lokasinya di seberang taman tersebut. Penataan secara besar-besaran ini diharapkan bisa menarik minat warga dari luar daerah untuk datang berwisata dan berinvestasi ke daerah ini.



(T.KR-NJI/C/H-KWR/H-KWR)