Sanggar Tingang Tabela Juara Tari Kreasi Kalteng

id Sangar Tingang Tabela Juara Tari Kreasi Kalteng

Sanggar Tingang Tabela Juara Tari Kreasi Kalteng

Ilustrasi, Salah satu aktrasi tarian dari peserta Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2013.(FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Sampit (Antara Kalteng) - Sanggar Tingang Tabela menjadi juara pertama Festival Tari Kreasi Daerah Kalimantan Tengah se-Kabupaten Kotawaringin Timur yang digelar selama dua hari di Stadion 29 November Sampit.

"Hasil tersebut merupakan akumulasi penilaian tiga orang juri. Itu hasil penilaian dari kami dewan juri, bukan penilaian dari orang luar atau siapapun," tegas Rohansyah, salah satu juri festival tari tersebut saat pengumuman pemenang, Sabtu malam.

Hasil penilaian juri, tiga kelompok tari yang berhasil menjadi juara adalah Sanggar MTsN Sampit sebagai juara III dengan nilai 1.230, Sanggar Tampung Karuhei sebagai Juara II dengan nilai 1.241 dan Sanggar Tingang Tabela sebagai juara I dengan nilai 1.304.

Sebelumnya, 15 kelompok tari yang berasal dari perwakilan sekolah maupun sanggar tari, menampilkan tarian kreasi terbaik mereka. Selama digelar dua malam berturut-turut, acara ini menyedot perhatian masyarakat Sampit.

Tiga juri yaitu Wilbertus Wilson, Rohansyah dan Arya Sidarta memberikan penilaian secara objektif sesuai dengan bidang mereka masing-masing. Berbagai kreasi yang ditonjolkan masing-masing kelompok tari, tidak luput perhatian dari para juri.

Berbagai poin yang menjadi penilaian di antaranya originalitas, gerak, tata tari, tata rias, properti dan ekspresi. Meski tema festival ini adalah tari kreasi, namun penghayatan para penari menjadi salah satu faktor penting.

"Saya melihat ekspresi para penari masih kurang dan belum begitu tergambar. Misalnya tari bertema bahagia, seharusnya sudah tergambar dari ekspresi para penari yang membawakannya dengan ceria. Jadi untuk lebih baik lagi, ke depannya perlu pembenahan dalam hal koreografi, manajemen seni, deskripsi tari, pola penampilan dan penyempurnaan lain," saran Wilbertus.

Dia mengapresiasi karena seni tari terus berkembang sangat baik di Kotim. Salah satu barometernya adalah banyaknya peserta yang ikut serta banyaknya warga yang datang menyaksikan acara tersebut.

Sejak dibuka pada Jumat sore lalu, masyarakat memang terlihat antusias menyaksikan festival tari kreasi daerah tersebut. Bahkan saat malam penutupan, diperkirakan lebih dari seribu penonton yang memadati lapangan mini sepak bola Stadion 29 November Sampit.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kotim, Yahya mengatakan, diselenggarakan festival tari kreasi ini juga untuk mewadahi bakat generasi muda yang ingin menunjukkan kemampuan dalam berkreasi di bidang seni tari sehingga mereka akan termotivasi untuk terus berkarya.

"Selain untuk melestarikan kesenian tari, acara ini ini juga untuk membentuk kepribadian generasi muda yang memiliki karakter dan berbudaya. Kami terus mendukung dan menyalurkan bakat para generasi muda dalam hal kesenian," ucap Yahya.



(T.KR-NJI/B/Z002/Z002)