Jumlah Titik Panas Di Kalteng Turun Signifikan

id Jumlah Titik Panas Di Kalteng Turun Signifikan

Jumlah Titik Panas Di Kalteng Turun Signifikan

Dua anggota TNI AD memperhatikan kobaran api yang membakar ribuan hektar kawasan hutan di Desa Selinsing, Kabupaten Bengkalis, Riau, Senin (10/3). Sanksi hukum atas pelaku pembakaran lahan dan hutan harus lebih ditegakkan tanpa pandang bulu. (ANTARA

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Sebanyak 56 titik api terpantau di Kalimantan Tengah pada 17 September 2014, menurun siginifikan dibandingkan 15 September yang mencapai 314 titik panas.

Data itu diperoleh dari hasil pantauan satelit NOAA Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan Ditjen PHKA Kementerian Kehutanan, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng Mochtar di Palangka Raya, Kamis.

"Penurunan tersebut berkat kerja keras Tim Darat Manggala Agni yang tiada henti memantau dan langsung memadamkan lahan terbakar. Penyebaran titik hotspot juga hanya 9 dari 14 kabupaten/kota se-Kalteng," tambah Muchtar.

Dari 56 titik hotspot yang terpantau di Kalteng, Kabupaten Kapuas mencapai 16 titik, Murung Raya 9 titik, Gunung Mas 9 titik, Katingan 6 titik, Seruyan 5 titik, Palangka Raya 4 Barito Timur 3 titik, Barito Selatan 3 titik, dan Barito Utara 1 titik.

Kepala BPBD Kalteng mengatakan Tim darat Manggala Agni telah dibantu pesawat MI-8 kembali terbang memadamkan lahan di Taman Nasional Sebangau yang terbakar, Minggu (14/9).

"Tim telah berupaya keras melakukan pemadaman dan mengantisipasi tingginya hotspot. Tapi, sekeras apapun usaha yang dilakukan kalau masyarakat masih tetap membakar, ya tetap saja kabut asap terjadi di Kalteng. Kami berharap masyarakat bersama-sama menjaga agar tidak terjadi kebakaran," kata Muchtar.

Dia mengatakan penyebaran garam pembuat hujan belum dapat dilakukan di Kalteng karena Pesawat Hercules yang pernah dipergunakan telah habis masa sewa dan ditarik Mabes TNI untuk mengikuti latihan HUT TNI.

"Sampai sekarang belum ada pesawat sejenis yang menabur garam agar terjadi hujan buatan. Kami sekali lagi berharap semua pihak tidak membakar lahan," demikian Muchtar.



(T.KR-JWM/C/N002/N002)