Kepala BNPB Pantau Lokasi Kebakaran Lahan Kalteng

id Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif , Kepala BNPB Pantau Lokasi Kebakaran Lahan Kalteng

Kepala BNPB Pantau Lokasi Kebakaran Lahan Kalteng

Kebkaran Lahan, (ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf) Istimewa

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif memantau langsung lahan terbakar yang ada di Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah.

Pantauan ini untuk menindaklanjuti hasil rapat koordinasi sekaligus melihat lokasi lahan terbakar dan kendala yang dihadapi tim dalam memadamkan, kata Kepala BNPB di Palangka Raya, Senin.

"Keluhan dari Bupati/Wali Kota se Kalteng kan minimnya fasilitas, sumber air dan sulitnya menjangkau lokasi lahan yang terbakar. Saya mau melihat seberapa parah kebakaran," tambah Syamsul.

Mengatasi berbagai keluhan tersebut, BNPB akan kembali menambah pesawat bom air dengan kemampuan angkut sekitar 30-40 liter air yang didatangkan dari Palembang, serta pesawat penabur garam untuk membuat hujan buatan.

Dia mengatakan berbagai upaya yang akan dilakukan tersebut tidak akan berhasil tanpa dukungan dari Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalteng. Sebab, tim di posko penanggulangan kebakaran hutan dan lahan Kalteng membutuhkan informasi di mana saja lokasi yang terbakar.

"Kalau di Riau itukan ada lima orang di tiap desa dibantu tiga orang dari kecamatan menginformasikan lokasi yang terbakar. Semua digaji dari APBD setempat. Apakah di Kalteng juga ada seperti itu," kata Syamsul.

Kepala BNPB mengatakan seluruh perusahaan perkebunan yang ada di Riau juga dilibatkan dengan menyediakan sumber air sebagai upaya mencegah terjadinya kebakaran lahan.

Dia mengatakan sekarang ini Kalteng telah ditetapkan menjadi status tanggap darurat asap, sehingga seluruh elemen masyarakat harus bersama-sama menanggulangi agar tidak terjadi kebakaran hutan maupun lahan.

"Mengenai penindakan kepada pembakar lahan, biar tugas kepolisian. Dan harapannya TNI di Kalteng juga terus membantu memadamkan lahan yang terbakar," demikian Syamsul.



(T.KR-JWM/B/N005/N005)