Operasional Maskapai Baru Di Sampit Terkendala Izin Pusat

id Operasional Maskapai Baru Di Sampit Terkendala Izin Pusat

Sampit (Antara Kalteng) - Harapan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, agar ada tambahan maskapai baru di Bandara Haji Asan Sampit, belum bisa terwujud karena adanya kendala perizinan di tingkat pusat.

"Mereka (maskapai) masih menunggu izin dari Kementerian Perhubungan. Makanya kami nanti juga akan berangkat ke kementerian untuk menindaklanjuti masalah ini supaya cepat selesai," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kotim, Fadlian Noor di Sampit, Senin.

Sekadar diketahui, Wings Air rencananya akan beroperasi di Bandara Haji Asan Sampit pada pertengahan Agustus lalu, namun tertunda karena belum keluarnya izin dari Kementerian Perhubungan.

Masyarakat berharap ada maskapai baru sehingga terjadi persaingan sehat antarmaskapai dalam hal tarif tiket pesawat agar masyarakat diuntungkan bisa mendapatkan harga tiket yang relatif murah.

Saat ini masyarakat tidak ada pilihan karena hanya ada satu maskapai yang beroperasi di bandara tersebut yaitu Kalstar Aviation. Maskapai ini melayani penerbangan tujuan Jakarta, Surabaya, Semarang dan Banjarmasin dengan beberapa jenis pesawat yang digunakan.

Kebutuhan masyarakat terhadap transportasi udara cukup tinggi dan terus tumbuh. Terbatasnya operasional setiap harinya membuat masyarakat sering mengeluh tidak mendapatkan tiket atau karena harga tiket yang cukup tinggi.

Tidak sedikit calon penumpang yang akhirnya memilih berangkat atau pulang melalui Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, meski kemudian mereka harus menempuh perjalanan darat selama empat jam.

Dibandingkan di Bandara Haji Asan Sampit, di Bandara Tjilik Riwut jauh lebih banyak alternatif maskapai yang bisa dipilih. Selain itu, harga tiket di bandara yang kini menjadi Embarkasi Antara bagi jemaah calon haji ini, jauh lebih murah dibanding di Sampit.

"Kami berusaha membantu dan kita sama-sama berdoa supaya maskapai baru bisa segera beroperasi di bandara kita. Makin banyak maskapai, maka masyarakat yang diuntungkan karena akan ada persaingan tarif, tapi tentu faktor keselamatan harus tetap diprioritaskan," ucap Fadlian.




(T.KR-NJI/B/A029/A029)