Seruyan Usulkan Rp3,5 Miliar Untuk Pengobatan Gratis

id Seruyan Usulkan Rp3,5 Miliar Untuk Pengobatan Gratis

Seruyan Usulkan Rp3,5 Miliar Untuk Pengobatan Gratis

Ilustrasi, (Istimewa)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, akan mengusulkan dana Rp3,5 miliar pada 2015 untuk pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin setempat.

Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Seruyan Syamsurizal di Kuala Pembuang, Selasa, mengatakan bahwa dana tersebut akan dipergunakan untuk kepentingan masyarakat yang kurang mampu atau masyarakat miskin agar mendapatkan pelayanan pengobatan gratis pada Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan.

"Dengan demikian masyarakat miskin dan kurang mampu bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis," katanya.

Oleh karena itu ia berharap usulan tersebut mendapat respon positif dari anggota legislatif sehingga biaya pengobatan gratis dapat dimasukkan dalam APBD Kabupaten Seruyan 2015.

"Kami dari pemerintah daerah memohon dukungan seluruh anggota legislatif agar bisa menyetujui pengajuan dana itu nantinya," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Seruyan Bahrun Abbas mengatakan dana sebesar Rp3,5 miliar tersebut diusulkan pada APBD murni 2015.

Namun sejauh ini pihaknya masih belum mengetahui, apabila usulan tersebut disetujui, apakah dananya akan masuk ke anggaran Dinas Kesehatan atau Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD).

"Kami masih belum mengetahui itu, tapi kalau seperti PNS dana untuk kesehatan itu masuk di DPKAD," katanya.

Selain ia menambahkan, dalam waktu dekat dinas terkait akan melakukan pembaharuan data masyarakat miskin yang akan masuk dalam program BPJS Kesehatan, karena data miskin yang masuk dalam data Jamkesmas maupun Jamkesda sebelumnya diperkirakan akan terjadi perubahan.

"Kemungkinan besar data yang kami maksud itu akan mengalami perubahan. Bisa saja berkurang atau malah bertambah seiring dengan berjalannya tingkat perekonomian masyarakat. Apakah yang dulunya miskin, sekarang menjadi kaya dan sebagainya, atau ada yang meninggal dunia, sehingga sangat perlu data itu dilakukan pembaharuan kembali," katanya.



(T.KR-JWM/B/N002/N002)