TPID Kalteng Akui Lengah Kontrol Inflasi

id TPID Kalteng Akui Lengah Kontrol Inflasi. TPID, Inflasi,

TPID Kalteng Akui Lengah Kontrol Inflasi

Ilustrasi. (Istimewa)

Bukan berarti tidak bekerja. . ."
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah Kalimantan Tengah Syahrin Daulay mengakui lengah mengontrol harga-harga pada September 2014 sehingga mengakibatkan inflasi.

Kelengahan itu akibat melihat indeks perkembangan konsumen (IPK) September tahun 2012 dan 2013 selalu deflasi, kata Wakil Ketua TPID Kalteng di Palangka Raya, Rabu.

"Bukan berarti tidak bekerja ya. Tetap saja bekerja, tapi tidak sekeras di saat menjelang bulan puasa atau histori bulan-bulan yang selalu terjadi inflasi," tambah dia.

Syahrin yang juga Asisten II Pemerintah Provinsi Kalteng mengatakan inflasi pada September 2014 merupakanpelajaran penting bagi TPID agar tetap bekerja optimal walaupun histori IPK mengalami deflasi.

Apabila mendasarkan pada periode yang sama 2012 dan 2013 lalu terjadi inflasi biasanya mendekati hari besar keagamaan, namun fenomena tersebut mengalami perubahan di tahun 2014 karena deflasi.

"TPID Kalteng di tahun 2014 sejak 13 Oktober 2014 sudah menggelar pasar penyeimbang untuk kembali menstabilkan harga dan permintaan pasar," kata dia.

Wakil Ketua TPID Kalteng mengatakan mengenai pertanian yang memasuki kemarau tetap mengusahakan menanam sayur, atau tanaman tinggi adaptasinya dengan cuaca.

Sedangkan untuk peternakan, sejak hari raya Lebaran hingga saat ini harga ayam masih stabil. Sementara menghadapi Natal dan Tahun Baru 2015, pihaknya telah beker jasama dengan pengusaha peternakan ayam agar ketersediaan stok daging ayam tercukupi.

"Jadi pertengahan November nanti, bibit akan masuk ke kandang milik dinas dan seminggu jelang Natal sudah bisa digelontorkan ke pasar. Sehingga sampai dengan seminggu setelah tahun baru, sudah ada stok untuk kebutuhan daging ayam di Palangka Raya," demikian Syahrin.


(T.KR-JWM/B/A013/A013)