PBB (ANTARA News) - Sekitar 700 prajurit Penjaga Perdamaian Tiongkok
dijadwalkan untuk bergabung dengan misi Perserikatan Bangsa Bangsa di
Sudan Selatan pada awal tahun depan, menurut Kepala Misi PBB, Rabu.
Namun ia meminta Beijing untuk mengirimkan batalyon "lebih awal daripada waktu yang telah disepakati."
Tiongkok bulan lalu mengumumkan bahwa mereka akan mengirim pasukan
untuk membantu melindungi warga sipil di tengah munculnya aksi kekerasan
baru.
Para pejabat Perserikatan Bangsa Bangsa mengatakan ini
akan menjadi kali pertama Tiongkok memberikan kontribusi batalion
infanteri bagi misi Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa.
Tahun
lalu Tiongkok mengirimkan "unit perlindungan" yang lebih kecil untuk
bergabung dengan misi Perserikatan Bangsa Bangsa di Mali.
Ellen Margrethe Loj, Utusan khusus Perserikatan Bangsa Bangsa untuk
Sudan Selatan dan Kepala Misi Penjaga Perdamaian badan dunia itu,
mengatakan pada saat ini terdapat 10.488 tentara di lapangan. Mandat
operasi itu sendiri adalah 12.500 pasukan penjaga perdamaian.
"Batalion Tiongkok belum tiba, namun kami memiliki sebuah
perusahaan teknik Tiongkok dan rumah sakit tingkat dua Tiongkok,"
katanya kepada sekelompok kecil wartawan di Perserikatan Bangsa Bangsa
di New York.
"Yang terakhir saya dengar mereka tidak akan tiba sampai awal tahun
ini, namun kami mencoba untuk meminta semua negara kontributor pasukan,
termasuk Tiongkok, tetapi juga Ethiopia dan Rwanda dan lain-lain, untuk
memberikan pasukan dan peralatan yang mereka janjikan lebih cepat,"
katanya.
Pertempuran meletus pada bulan Desember di Sudan Selatan, yang
mengumumkan kemerdekaan dari Sudan pada tahun 2011, setelah
berbulan-bulan ketegangan politik antara Presiden Salva Kiir dengan
wakil serta pesaing politiknya yang dipecat, Riek Machar.
Konflik
itu telah membuka kembali ketegangan mendalam antara kelompok-kelompok
etnis, terutama etnis Dinka Kiir melawan etnis Nuer Machar.
Loj, yang dilantik enam minggu yang lalu, memberikan penjelasan
kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa sebelumnya pada Rabu
dan mengatakan dia "terkejut oleh adanya ketidakpedulian terhadap
kehidupan manusia."
Konflik itu telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang, menyebabkan
lebih dari 1 juta orang melarikan diri dan mengakibatkan negara yang
berpenduduk 11 juta itu terancam kelaparan.
Hingga akhir tahun, sepertiga dari orang-orang tersebut bisa terancam kelaparan, kata Perserikatan Bangsa Bangsa.
Pembicaraan damai yang ditengahi oleh blok regional Afrika IGAD belum mencapai kesepakatan.
Duta
Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa Bangsa Samantha Power
telah memperingatkan Kiir dan Machar bahwa jika kesepakatan damai tidak
dapat dicapai selama pembicaraan saat ini maka sanksi jangka panjang
kemungkinan besar akan dijatuhkan oleh Dewan Keamanan Perserikatan
Bangsa Bangsa.
Berita Terkait
Israel sebut serangan ke negaranya bukti Iran ancam perdamaian
Senin, 15 April 2024 18:24 Wib
Iran sampaikan pesan perdamaian di Piala Dunia U-17 Indonesia
Kamis, 16 November 2023 5:05 Wib
Indonesia harus jadi inisiator perdamaian Palestina dan Israel, kata Ganjar
Senin, 6 November 2023 20:39 Wib
Indonesia-Malaysia miliki peran penting jaga perdamaian
Selasa, 4 Juli 2023 14:39 Wib
Bupati Kotim apresiasi penyelesaian masalah utamakan perdamaian
Senin, 3 Juli 2023 17:00 Wib
MUI gelar konferensi internasional demi perdamaian global
Minggu, 21 Mei 2023 21:41 Wib
Jokowi bawa isu perdamaian dan ASEAN di KTT G7 Hiroshima
Jumat, 19 Mei 2023 11:35 Wib
Jokowi: Persatuan kunci peran ASEAN dalam perdamaian-pertumbuhan
Rabu, 10 Mei 2023 13:15 Wib