Legislator Harap Bahasa Daerah Tetap Masuk Kurikulum

id anggota Komisi C DPRD Palangka Raya, Hj Mukarramah, Legislator Harap Bahasa Daerah Tetap Masuk Kurikulum

Legislator Harap Bahasa Daerah Tetap Masuk Kurikulum

Anggota Komisi C DPRD Palangka Raya, Hj Mukarramah (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Anggota DPRD Palangka Raya berharap Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat bisa tetap memasukan bahasa daerah (bahasa dayak ngaju) dalam kurikulum dan mempersiapkan penyusunan silabus pembelajaran yang akan diterapkan di setiap sekolah.

"Saya berharap mata pelajaran muatan lokal bahasa Dayak Ngaju tetap masuk pada kurikulum 2013, dan kalau bisa sampai kelas VI SD dan jangan hanya sampai kelas I dan III saja," kata anggota Komisi C DPRD Palangka Raya, Hj Mukarramah di Palangka Raya, Selasa.

Ia menambahkan, agar murid lainnya bisa lebih mengenal budaya Kalimantan Tengah terutama dalam budaya bahasa dayak ngaju.

Selama ini, pihaknya menilai penggunaan mata pelajaran muatan lokal khususnya pelajaran bahasa daerah Dayak Ngaju hampir di seluruh sekolah yang ada di daerah itu hanya sampai kelas III saja.

Pihaknya berharap, kurikulum 2013 bisa lebih berpihak kepada bahasa daerah yang ada di seluruh Indonesia, agar budaya Indonesia biasa lebih tertanam di pikiran dan hati para peserta didik.

"Dalam waktu dekat kami akan segera menanyakan akan hal itu kepada Disdikpora setempat," kata politisi Nasdem itu.

Dia mengatakan, pihak sekolah harus mempunyai guru penutur bahasa asli Dayak Ngaju, agar pelaksanaan materi materi pembelajaran muatan lokal khususnya bahasa asli Dayak Ngaju dapat berjalan dengan baik dan mudah diterima peserta didik.

Hj Mukarramah juga meminta pemerintah kota bisa lebih mendukung dalam penggunaan bahasa Dayak Ngaju kepada peserta didik khususnya di "Kota Cantik" Palangka Raya.

"Sehingga ke depannya, bahasa daerah yang semakin hari tergerus dengan kemajuan zaman tidak akan hilang begitu saja, apabila penerapan kurikulum 2013 sudah berjalan merata di seluruh Indonesia khusus kota Palangka Raya," katanya.



(T.KR-RON/B/S023/S023)