BPS : Jumlah Petani Padi Seruyan Menurun

id BPS : Jumlah Petani Padi Seruyan Menurun , petani padi,

BPS : Jumlah Petani Padi Seruyan Menurun

Istimewa (ilustrasi)

. . .masyarakat Seruyan lebih memilih berkebun sawit ketimbang menanam padi,"
Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah menyebutkan jumlah petani padi di wilayah tersebut terus berkurang dan beralih ke sektor perkebunan sawit.

"Dari hasil sensus pertanian 2013, ada 10.257 rumah tangga yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, sedangkan petani padi hanya 5.052 rumah tangga, ini mengindikasikan bahwa masyarakat Seruyan lebih memilih berkebun sawit ketimbang menanam padi," kata Kepala Badang Pusat Statistik (BPS) Seruyan Agust Bernaldus di Kuala Pembuang, Kamis.

Ia menerangkan, pendapatan usaha sawit yang lebih unggul daripada menanam padi diduga kuat menjadi faktor pemicu terdapat minat petani untuk memilih tanaman perkebunan kelapa sawit dibanding tanaman padi.

Dengan biaya yang lebih rendah, produktivitas dan harga kelapa sawit cukup tinggi, yakni mencapai 20,85 ton/ha/tahun bahkan lebih, berbanding terbalik dengan tanaman padi lokal yang saat ini dihargai rendah serta produktivitas padi sawah hanya 3,15 ton/ha, dan 2,10 ton/ha untuk padi ladang.

"Misal harga gabah Rp4.500/kg, maka rata-rata total produksi untuk satu musim tanam padi sawah Rp14,18 juta/ha dan padi ladang Rp9,45 juta/ha, dan misal harga TBS sawit Rp1.300/kg, maka rata-rata nilai produksi per tahun untuk tanaman sawit yang telah menghasilkan sebesar Rp27,10 juta/ha," jelasnya.

Selain itu, dengan perawatan yang lebih mudah risiko kegagalan panen pada tanaman sawit sangat kecil, kemudian petani sawit juga hanya butuh sekali tanam dan menikmati hasilnya bertahun-tahun.

  "Hal ini tentu berbanding terbalik dengan tanaman padi yang sangat rentan terhadap kegagalan panen atau puso," katanya.




 (T.KR-JWM/B/Y008/Y008)