272 Hektare Padi Rusak Akibat Kekeringan

id 272 Hektare Padi Rusak Akibat Kekeringan, kekeringan,

272 Hektare Padi Rusak Akibat Kekeringan

Kekeringan (ANTARA FOTO/Lucky.R) Istimewa

. . .Kondisi ini tentu akan menjadi perhatian kami,"
Sampit (Antara Kalteng) - Sedikitnya 272 hektare lahan padi sawah di Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, rusak akibat kekeringan yang sedang melanda daerah itu.

"Saya baru menerima laporan dari Lempuyang, sedangkan dari kawasan lain belum ada. Kondisi ini tentu akan menjadi perhatian kami," kata Kepala Dinas PKondisiertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kotim, Made Dikantara di Sampit, Kamis.

Desa Lempuyang merupakan salah satu lumbung beras di Kotim. Prooduksi beras petani dari desa ini berkontribusi besar terhadap jumlah total produksi beras di Kotim.

Kemarau yang terjadi dua bulan terakhir, katanya, sangat berdampak terhadap tanaman di kawasan ini. Padi dan tanaman lainnya banyak yang rusak akibat kekurangan air cukup parah.

Kekeringan yang terjadi lebih parah dibanding sebelumnya sehingga mesin pompa air yang disiapkan petani pun tidak jadi digunakan karena sumber air di parit dan sumur di sekitar lahan pertanian benar-benar kering.

"Biasanya dalam satu tahun bisa dua kali tanam, tapi karena kekeringan ini akhirnya hanya bisa satu kali tanam. Tiap hektare biasanya menghasilkan 2,5 ton gabah. Kalau hitungan kerugian, bisa dikalkulasi dengan estimasi harga gabah Rp 4.000 per kilogramnya," lanjut Made.

Pihaknya menginventarisasi petani yang menderita kerugian akibat kekeringan yang membuat tanaman mereka rusak. Pemerintah daerah mengupayakan bantuan melalui berbagai program yang sudah disiapkan.

  Saat ini Kotim mulai diguyur hujan namun intensitasnya masih rendah. Masyarakat berharap intensitas hujan meningkat sehingga kebakaran lahan dan kabut asap tidak terjadi lagi, serta sektor pertanian bisa kembali normal. 




 (T.KR-NJI/B/R007/R007)