Kepala Desa Di Kotim Diusulkan Dapat Mobil Dinas

id Bupati Kotim, H Supian Hadi , Kepala Desa Di Kotim Diusulkan Dapat Mobil Dinas

Kepala Desa Di Kotim Diusulkan Dapat Mobil Dinas

PIALA ADIPURA. Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Supian Hadi (tengah kaos putih) menyambut Piala Adipura bersama petugas kebersihan, di kota Sampit, Rabu (6/6). (FOTO ANTARA/Untung Setiawan)

Sampit (Antara Kalteng) - Jabatan kepala desa di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, makin menggiurkan karena selain insentif yang terus dinaikkan, kini mereka juga diusulkan dapat mobil operasional.

"Kita tidak memaksakan semua harus dapat, tetapi bertahap dulu. Misalnya tiga atau lima unit dulu per tahun. Tetapi kalau bisa sepuluh unit, mengapa tidak?. Ini untuk mempermudah para kepala desa dalam menjalankan tugas," kata Bupati Kotim, H Supian Hadi di Sampit, Senin.

Supian meminta semua pihak tidak salah paham dengan wacana ini. Jika dilihat dananya memang cukup besar yakni antara Rp22 miliar hingga Rp25 miliar, namun realisasinya disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah setiap tahunnya.

Jika harus merealisasikan sekaligus sesuai dengan jumlah desa yang membutuhkan yaitu 168 desa, ditambah 17 kelurahan, memang membutuhkan dana sangat besar. Namun ditegaskannya, realisasi mobil operasional ini diusulkan secara bertahap.

Melihat luas dan rumitnya geografis Kotim saat ini, kata Supian, mobil operasional sangat dibutuhkan oleh para kepala desa. Untuk realisasinya, pihaknya akan memprioritaskan desa-desa yang sangat membutuhkan dan kondisi infrastrukturnya memungkinkan, karena sebagian desa di daerah ini masih harus ditempuh melalui jalur sungai.

Supian mengajak semua pihak melihat wacana ini secara jernih. Dia menilai pengadaan mobil operasional ini tidak berlebihan, apalagi mengingat selama ini kepala desa juga berperan dalam memacu peningkatan pendapatan asli daerah.

Target-target program yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah hampir semuanya sudah terlampaui, juga ada andil kinerja para kepala desa di seluruh wilayah Kotim.

Pendapatan asli daerah Kotim pada 2010 lalu hanya sekitar Rp44 miliar, namun pada 2013 lalu meningkat mencapai 200 persen lebih, yakni menjadi Rp138 miliar. Para kepala desa juga dianggap berperan dalam pencapaian tersebut.

"Kalau kita menyisihkan Rp22 miliar sebagai penghargaan untuk membantu mobil operasional desa, saya rasa tidak masalah. Peran kepala desa jangan dipandang sebelah mata," ucap Supian.

Meski berharap wacana itu akan terealisasi mulai 2015 nanti, Supian tetap menegaskan bahwa semuanya akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Dia meyakinkan pengadaan mobil operasional tersebut tidak sampai berdampak besar terhadap anggaran prioritas lainnya.



(T.KR-NJI/B/F003/F003)