Legislator: Pemkot Harus Segera Tetapkan HET BBM

id Legislator: Pemkot Harus Segera Tetapkan HET BBM, BBM, Jum'atni

Legislator: Pemkot Harus Segera Tetapkan HET BBM

Anggota DPRD Palangka Raya, Jum`atni (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

. . .Saya berharap Pemkot bisa segera menetapkan HET BBM secepatnya,"
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, meminta pemerintah kota setempat segera mengambil sikap untuk menetapkan harga eceran tertinggi (HET) bahan bakar minyak jenis premium dan solar.

"Begitu harga BBM dinaikkan, sekarang semua pengecer BBM dengan seenaknya menentukan harga jualnya sendiri. Saya berharap Pemkot bisa segera menetapkan HET BBM secepatnya," kata Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya Jum`atni di Palangka Raya, Rabu.

Ia mengatakan Pemkot harus secepatnya melakukan rapat koodinasi dengan instansi terkait termasuk Hiswana Migas dan PT Pertamina yang ada di kota itu untuk menetapkan berapa nilai jual tertinggi premium atau bensin yang saat ini dijual eceran.

Meski belum ada aturan atau payung hukum untuk menentukan HET BBM tersebut, Pemkot harus mengambil langkah tegas agar tidak berpengaruh kepada barang-barang kebutuhan pokok yang ada di Palangka Raya.

"Keberadaan pengecer BBM itu sebetulnya sangat membantu masyarakat mengingat di Palangka Raya tidak ada SPBU 24 jam. Kemudian beberapa kelurahan pinggiran juga tidak memiliki SPBU yang artinya masyarakat membeli BBM lewat pengecer," ucapnya.

Untuk itu, Pemkot harus bisa mengawasi berapa sebetulnya nilai jual yang pantas, terkait bagaimana mekanisme pengaturannya itu biar instansi teknis yang memutuskan, karena saat ini sudah mencapai Rp10.000 per liter, katanya.

Beberapa waktu sebelumnya, Wakil Wali Kota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio meminta agar para pengecer BBM tidak menjual dengan harga yang berlebihan, jangan sampai berbeda jauh dengan harga jual di SPBU.

Mofit menegaskan apabila harga HET BBM tidak dipertimbangkan dengan hati-hati dikhawatirkan mempengaruhi harga barang lain yang ada di pasaran.

"Mengenai HET tentu hal itu sudah menjadi pemikiran kami, namun tetap dengan catatan harus dilakukan koordinasi antar lembaga yang menanganinya," jelas Mofit.

Saat ini harga premium yang dijual di tingkat pengecer bermacam-macam dari Rp9.000 - Rp10.000 per liter, namun kebanyakan hampir disemua tempat dijual dengan harga Rp10.000 per liter.




(T.BK07/B/F002/F002)