Alumni UMP Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

id Alumni UMP Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, pembunuhan

Alumni UMP Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Alumni Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP) Jurusan Analis Kesehatan ditemukan tewas di rumah orang tuanya Jalan G Obos XXIV sekitar pukul 11.00 Wib (FOTO ANTARA Kalteng/Redianto Tumon)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Ema Rahmatiyah (21), Alumni Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP) Jurusan Analis Kesehatan ditemukan tewas di rumah orang tuanya Jalan G Obos XXIV sekitar pukul 11.00 Wib.

"Korban ditemukan tewas bersimbah darah oleh orang tuanya bernama Berkat (43). Dan hingga saat ini kami masih melakukan olah TKP sedangkan tersangka masih dalam penyelidikan," kata Kapolresta Palangka Raya AKBP Hendra Rochmawan di Palangka Raya, Rabu.

Atas kejadian tersebut, korban mengalami tiga luka tusukan yakni dibagian tangan, paha sebelah kanan, dan di bagian punggung belakang sehingga membuat nyawa korban tidak bisa diselamatkan lagi.

AKBP Hendra Rochmawan mengatakan bahwa pihaknya saat ini sudah mengamankan empat barang bukti di TKP berupa batangan pisau yang diperkirakan sejenis badik, rambut korban yang terputus, tas berwarna biru yang robek di perkirakan adanya motif perampokan dan satu buah handphone genggam milik korban.

Dia juga menjelaskan kronologi kejadian, antara sekitar pukul 09.00 Wib, korban masih sempat melakukan komunikasi dengan orang tuanya yang saat itu di hubungi oleh korban agar meminta kepada orang tuanya untuk tidak membeli ikan.

Saat ditanya, apakah kejadian tersebut ada hubungannya dengan orang terdekat, atau adanya indikasi perampokan dan pemerkosaan, pihaknya mengatakan masih dalam proses penyelidikan secara intensif dan tetap dilakukan visum.

Sementara itu, orang tua korban Berkat (43) meminta kepada pihak aparat kepolisian untuk mengungkap siapa pembunuh sadis anaknya yang saat ini masih bekerja dibagian laboratorium pengambilan darah Klinik Lina Jalan Kinibalu, Palangka Raya.

"Saya ingin pihak kepolisian segera mengusut tuntas dan menangkap pelakunya," tegasnya.

Ibu dan adik korban yang baru saja tiba di Kota Palangka Raya dari Desa Pangkoh, Kabupaten Pulang Pisau, provinsi Kalimantan Tengah langsung menangis histeris. Karena tidak menyangka anak kesayangannya meninggal secara tragis.

Bahkan ibu korban sempat beberapa kali jatuh pingsan karena tidak kuasa melihat anaknya tewas menggenaskan.


(T.KR-RON/B/A029/A029)