Bajubah Edukasi Warga Wujudkan Kampung Asri

id Bajubah Edukasi Warga Wujudkan Kampung Asri

Bajubah Edukasi Warga Wujudkan Kampung Asri

Betang Jurnalis Bahijau (Bajubah) dibantu Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Tengah telah melakukan berbagai edukasi selama beberapa bulan kepada masyarakat pentingnya mewujudkan Kampung Asri. (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Edukasi tahap awal dilaksanakan di Kampung Tegal Sari Jalan Rjilik Riwut km 10,5 Palangka Raya mendapat respon positif
 Palangka Raya (Antara Kalteng) – Betang Jurnalis Bahijau (Bajubah) dibantu Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Tengah telah melakukan berbagai edukasi selama beberapa bulan kepada masyarakat pentingnya mewujudkan Kampung Asri.

Edukasi tahap awal dilaksanakan di Kampung Tegal Sari Jalan Rjilik Riwut km 10,5 Palangka Raya mendapat respon positif, kata Koordinator Bajubah Kalteng M Roziqin di Palangka Raya, Senin.

"Walau perlahan, kami melihat edukasi tersebut telah menunjukkan hasil. Masyarakat sudah mulai berpikir dan bergotong royong mewujudkan Kampung Asri,” tambah Roziqin.

Dia mengatakan hasil tersebut mulai terlihat dari semangat warga Tegal Sari menanam pohon Palem dan kelengkeng di bahu jalan maupun sekitar pemukiman, serta tong sampah di depan rumah masing-masing.

Pohon palem, kelengkeng dan tong sampah tersebut merupakan bantuan dari Dinas PU Kalteng yang memiliki perhatian serius terhadap upaya mewujudkan Kampung Asri sesuai harapan warga maupun Bajubah.

“Mengenai jenis pohon maupun bentuk tong sampah, sepenuhnya kreasi dari warga Tegal Sari. Kami dari Bajubah dibantu PU Kalteng hanya memfasilitasi keinginan warga. Kami ingin warga yang lebih terlibat aktif,” kata Roziqin.

Ketua RT 07 RW XIV Tegal Sari, Sumantoro mengaku sudah bisa merasakan sentuhan di Kampungnya, setidaknya kesadaran warga mulai meningkat untuk membentuk pemukimannya ideal disebut Asri.

Dirinya juga membenarkan jika partisipasi warga mulai berggairah terutama mengenai persampahan yang selama ini tidak tergarap karena keterbatasan dukungan prasarana.

”Kami terbantu dengan kegiatan Bajubah, namun masalah sampah harus diakui belum memiliki alat pengangkut. Jadi ketika kami diberikan tempat sampah, justru pengangkutnya belum ada,” kata Sumantoro.

Dia menyebutkan bahwa warga Tegal Sari sepakat tidak ingin tempat Pembuangan Sampah (TPS), namun langsung diangkut menuju tempat pembuangan akhir sampah.

“Kami berharap ada bantuan pengangkut sampah dari Pemerintah Kota Palangka Raya,” demikian Ketua RT Tegal Sari itu.