Kurang Sosialisasi Aktivitas Seismik Resahkan Warga

id Kurang Sosialisasi Aktivitas Seismik Resahkan Warga

Sejak dua hari lalu terdengar ledakan keras yang disusul dengan getaran seperti gempa bumi, hal ini membuat warga menjadi resah,"
Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Kurangnya sosialisasi menyebabkan aktivitas survei seismik yang dilakukan oleh PT Mentari Pambuang Internasional (MPI) di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan membuat warga menjadi resah.

"Sejak dua hari lalu terdengar ledakan keras yang disusul dengan getaran seperti gempa bumi, hal ini membuat warga menjadi resah," kata M Nasir (64), warga Desa Pematang Panjang Kecamatan Seruyan Hilir Timur di Kuala Pembuang, Selasa.

Ia menuturkan, sebelumnya warga desa memang mengetahui kalau di wilayah desanya bakal dilakukan pendeteksian terhadap adanya potensi minyak dan gas, akan tetapi warga tidak pernah mendapatkan sosialisasi kegiatan tersebut seperti apa.

"Jangan-jangan nanti desa kita bernasib seperti di Lapindo, yang digenangi lumpur," katanya.

Sementara itu, pihak PT MPI mengakui bahwa kegiatan seismik yang mereka lakukan kurang tersosialisasikan kepada warga, akibanya banyak warga yang binggu.

"Tapi sebenarnya kami sudah berkomunikasi dengan beberapa perangkat desa sepeti kepala desa dan RT setempat," katanya.

Ia menjelaskan, kendati kegiatan seismik ini menggunakan bahan peledak serta menimbulkan getaran, PT MPI menjamin bahwa ledakan yang dilakukan pada kedalaman mencapai 30 meter sangat aman.

"Bahkan peledak jenis Dayagel Seismik sangat ramah lingkungan, dan peledak yang terbuat dari urea ini justru akan menyuburkan tanah," kata Humas PT MPI Hulius Yahya.

Kemudian, ia membantah adanya anggapan bahwa Kota Kuala Pembuang, khususnya di wilayah yang terkena aktivitas seismik bakal bernasib seperti Desa Tanggul Harapan Sidoarjo yang tergenang lumpur, karena menurutnya PT MPI tidak melakukan pengeboran minyak melainkan hanya melakukan survei potensi kandungan minyak dan gas yang ada di Seruyan.

"Selain itu, dari segi geografis atau kondisi tanah pun berbeda antara Sidoarjo dan Seruyan, yang lebih penting lagi, kita tidak melakukan pengeboran, hanya melakukan survei dengan kedalaman lubang 30 meter," katanya.

PT MPI juga menegaskan, bahwa akan mengganti segala kerugian yang ditimbulkan oleh aktivitas seismik, termasuk apabila terjadi bangunan warga yang rusak.

"Sebelum beraktivitas, kita sudah melakukan inventarisir, bahkan pemukiman warga pun kita sudah dokumentasikan, dan apabila ternyata terjadi perubahan atau kerusakan maka akan kita tanggung 100 persen," kata Humas PT MPI Hulius Yahya.



(T.KR-JWM/B/M009/M009)