Kotawaringin Timur Berencana Gelar OP Kendalikan Harga

id Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi , Kotawaringin Timur Berencana Gelar OP Kendalikan Harga

Kotawaringin Timur Berencana Gelar OP Kendalikan Harga

(ANTARA/Wahyu Putro A) Istimewa

Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berencana menggelar operasi pasar murah jika kenaikan harga kebutuhan pokok dinilai terlalu tinggi.

"Kami akan lihat dulu. Tiap dua atau tiga hari saya minta laporan Disperindagsar terkait kenaikan harga dan dampak kenaikan BBM terhadap inflasi. Saya berharap mudah-mudahan pedagang tidak melakukan spekulasi yang memberatkan masyarakat," kata Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi di Sampit, Senin.

Saat ini, sebagian besar kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan harga. Fenomena ini sebelumnya sudah bisa ditebak setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak mulai 18 November.

Kenaikan harga BBM otomatis memicu kenaikan ongkos angkutan barang dan penumpang. Secara berantai, kondisi ini akhirnya berimbas pada naiknya harga kebutuhan karena pedagang pun menyesuaikan harga barang agar bisa tetap mendapatkan untung.

Bupati yang berlatar belakang sebagai seorang pengusaha ini meminta pedagang tidak menaikkan harga terlalu tinggi karena memberatkan masyarakat. Secara ekonomi juga, kata dia, jika harga barang terlalu tinggi maka daya beli akan turun sehingga berdampak pada turunnya pendapatan para pedagang.

Supian kembali meyakinkan pemerintah daerah terus memantau fluktuasi harga kebutuhan pokok. Jika memang dibutuhkan, operasi pasar murah akan dilakukan untuk membantu meringankan beban masyarakat.

"Kalau dinilai dibutuhkan, maka akan kami lakukan. Apalagi sekarang menjelang Natal, maka kita akan perhatikan saudara-saudara kita yang merayakan Natal di Kotawaringin Timur supaya tidak terlalu diberatkan oleh dampak kenaikan harga BBM yang berimbas pada kenaikan harga sembako," jelas bupati termuda di Kalteng ini.

Pantauan di lapangan, sejumlah kebutuhan pokok rata-rata mengalami kenaikan harga, seperti beras, gula dan lainnya. Kenaikan bervariasi dengan alasan tergantung stok barang di tingkat agen dan pedagang eceran.

Kenaikan harga lebih tinggi umumnya terjadi pada barang yang didatangkan dari luar daerah. Seperti halnya cabai rawit, harganya saat ini berkisar Rp 110.000 hingga Rp 120.000 per kilogram karena pasokan dari pulau Jawa berkurang, sementara produksi petani lokal masih rendah.



(T.KR-NJI/B/F002/F002)