Polisi Imbau Warga Waspadai Pencurian Sapundu

id Polisi Imbau Warga Waspadai Pencurian Sapundu

Polisi Imbau Warga Waspadai Pencurian Sapundu

Sapundu (Istimewa)

Benda itu bukan hanya memiliki nilai budaya yang tinggi, tapi juga mempunyai nilai seni dan religi yang kompleks,"
Kuala Pembuang (Antara Seruyan) - Kepolisian Resort Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah, mengimbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tindak kejahatan pencurian benda-benda kuno yang bernilai tinggi, salah satunya adalah Sapundu.

"Kita mengimbau kepada warga untuk menjaga benda-benda bernilai sejarah yang tinggi, seperti Sapundu, karena harganya yang tak ternilai, maka bisa saja menjadi sasaran pencurian untuk dijual kepada kolektor," kata Kasat Reskrim Polres Seruyan AKP Triyo Sugiyono di Kuala Pembuang, Senin.

Ia menjelaskan, selama ini memang belum menerima adanya laporan terkait pencurian barang-barang bersejarah tersebut, akan tetapi bukan berarti pencurian itu tidak pernah terjadi.

"Kita tahu bahwa wilayah Kalteng khususnya Seruyan ini sangat luas, sementara benda-benda kuno seperti Sapundu itu kebanyakan berada di daerah pedalaman dengan akses informasi yang sulit, ini tentunya menjadi kendala untuk melakukan pegawasan," katanya.

Upaya untuk menjaga, memelihara serta melindungi benda-benda peninggalan orang dahulu bukan hanya menjadi tanggungjawab salah satu suku atau golongan masyarakat tertentu saja, tapi merupakan tanggungjawab bersama.

"Benda-benda itu kebanyakan adalah peninggalan dari Suku Dayak yang beragama Kaharingan, tapi bukan berarti itu hanya menjadi tanggungjawab mereka saja, melainkan tanggungjawab kita semua," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Bangkal Kecamatan Seruyan Raya Redes Nehang menjelaskan bahwa Sapundu merupakan sebuah patung yang dibuat dari kayu ulin, yang mana patung yang diukir pada batang kayu ulin itu sendiri digunakan untuk mengikat hewan kurban pada saat upacara Tiwah.

"Benda itu bukan hanya memiliki nilai budaya yang tinggi, tapi juga mempunyai nilai seni dan religi yang kompleks," katanya.

Ia mengakui bahwa karena dianggap bernilai tinggi maka ada banyak Sapundu yang telah hilang dicuri, baik oleh orang lain maupun oleh pihak keluarga yang memiliki Sapundu tersebut.

"Besar harapan saya agar masyarakat merawat dan menjaga peninggalan bersejarah. Apabila menemukan atau mengetahui adanya perburuan, pencurian, maupun transaksi terhadap benda-benda kuno bersejarah itu, segera laporkan pada pihak yang berwenang," katanya.



(T.KR-JWM/B/E001/E001)