Dinas: Kebutuhan Solar Nelayan Seruyan 14.000 Liter/Hari

id Dinas: Kebutuhan Solar Nelayan Seruyan 14.000 Liter/Hari, Nelayan, SPBN

Dinas: Kebutuhan Solar Nelayan Seruyan 14.000 Liter/Hari

Ilustrasi, (Istimewa)

...karena jumlah nelayan sebanyak 867 dengan kebutuhan solar hanya 11 ribu liter per hari,"
Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bagi nelayan di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah mencapai 14.000 liter per hari, kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Seruyan Junadi.

Perhitungan itu didapat setelah petugas Dinas Kelautan dan Perikanan setempat melakukan pendataan pada taun 2014 terhadap jumlah nelayan tangkap di pesisir laut Seruyan yang mencapai lebih dari 1.400, kata Junadi di Kuala Pembuang, Selasa.

"Jumlah itu mengalami peningkatan sejak 2011, karena jumlah nelayan sebanyak 867 dengan kebutuhan solar hanya 11 ribu liter per hari," katanya.

Ia mengakui memang ada sebagian kalangan yang menganggap jumlah nelayan pesisir yang terdata tidak realistis, tapi perlu diketahui bahwa yang dikatakan sebagai nelayan pesisir bukan hanya nelayan yang berada di laut, tapi dimulai dari muara Sungai Seruyan, hingga ke Desa Baung Kecamatan Seruyan Hilir atau sejauh 70 kilometer dari pantai menuju ke sungai.

"Dan kebutuhan solar nelayan yang mencapai 14 ribu liter perhari itu terjadi apabila dalam kondisi normal, atau semua nelayan pergi melaut, tapi kalau tidak tentu jumlahnya tidak akan seperti itu," katanya.

Ia memaparkan berdasarkan kalender laut, nelayan hanya dapat melaut dengan kondisi normal pada Febuari-Mei, sedangkan Juni hingga Februari kondisi laut sering tidak menentu, maka kadang-kadang nelayan melaut, kadang pula tidak.

"Jadi dalam setahun nelayan kita hanya terhitung pergi melaut selama enam bulan, kalau dulu ketika cuaca masih teratur bisa enam sampai dengan delapan bulan," katanya.

Meski demikian, Seruyan sebagai salah satu daerah dengan produksi ikan dan jumlah nelayan terbesar di Kalteng sangat memerlukan suplay BBM khusus untuk memenuhi kebutuhan nelayan.

"Sejak tahun 2012, kami sudah mengusulkan agar dibangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus nelayan atau Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN), dan mudah-mudahan tahun ini dapat direalisasikan," katanya.


(T.KR-JWM/B/F002/F002)