Kalteng Optimistis Terus Kurangi Angka Kemiskinan

id PM2L, pemprov kalteng, desa, pemkab kotim

Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah optimistis bisa terus menekan angka kemiskinan di daerah ini dengan membangun kemandirian masyarakat desa.

"Kalimantan Tengah peringkat keenam dengan penduduk miskin terendah pada 2014 (6,7 persen). Persentase tertinggi Papua dan Papua Barat 27 persen lebih. Kalteng juga berada di bawah rata-rata nasional yaitu 10,96 persen," ujar Ketua Tim Sosialisasi Program Mamangun Tuntang Mahaga Lewu Provinsi Kalteng, Eteri Herano di Sampit, Jumat.

Program Mamangun Tuntang Mahaga Lewu atau PM2L merupakan terobosan pemerintah provinsi dalam rangka pengentasan desa tertinggal dan kemiskinan. Program ini menggunakan istilah bahasa Dayak yang artinya program membangun dan memelihara kampung atau desa.

Program yang digagas Gubernur Agustin Teras Narang dan Wakil Gubernur H Achmad Diran ini dicanangkan sejak 2006 lalu di Desa Tumbang Terusan Kecamatan Tewang Sanggalang Garing Kabupaten Katingan. Namun, program ini baru mulai terealisasi sejak 2008 atau sudah berjalan selama delapan tahun.

Dalam program ini, setiap kabupaten/kota diwajibkan menetapkan tiga desa yang dijadikan objek PM2L setiap tahun. Selanjutnya, pembangunan ditiga desa tersebut menjadi prioritas dengan memasukkan berbagai program yang dibutuhkan oleh masyarakat, baik program yang dananya bersumber dari APBD kabupaten, APBD provinsi dan APBN.

Targetnya menjadikan desa tertinggal menjadi maju dan mandiri. Programnya bukan hanya pembangunan fisik, tapi juga penguatan ekonomi kerakyatan dengan memberikan bantuan stimulan usaha pertanian, peternakan dan lainnya yang dibutuhkan sehingga masyarakatnya bisa mandiri secara ekonomi dalam meningkatkan kesejahteraan.

Eteri memberi apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kotim. Kabupaten ini mampu menurunkan angka kemiskinan dari 12 persen pada 2005 menjadi 6,85 persen pada 2013. Kotim juga mampu mengurangi desa tertinggal dengan signifikan yaitu dari 16 desa pada 2013, menjadi hanya enam desa pada 2014 lalu dan ditargetkan tuntas pada 2015 ini.

"Tahun ini PM2L akan berakhir, seiring berakhirnya masa jabatan pak Teras dan Diran. Mudah-mudahan saja gubernur berikutnya bisa melanjutkan program seperti ini," harap Eteri.

Secara umum, Kalteng masih harus bekerja keras untuk meningkatkan pemerataan pembangunan dan ekonomi. Dari 1.428 desa di provinsi ini, masih ada sekitar 300 desa atau 21 persen desa yang berstatus sebagai desa tertinggal, termasuk tiga di antaranya berstatus sangat tertinggal.