Belasan Hektare Tanaman Karet Dialihkan Ke Sawit

id karet, sawit

Sampit (Antara Kalteng) - Sedikitnya 18 hektare tanaman karet telah produksi milik warga Desa Tinduk, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dialihkan ke tanaman sawit.

"Harga jual getah karet sekarang semakin tidak jelas, lebih baik saya ganti saja dengan tanaman sawit yang harganya lebih bagus ketimbang getah karet," kata Wahono, pemilik kebun karet di Sampit, Minggu.

Wahono mengaku tanaman karet miliknya tersebut sudah berumur delapan tahun dan telah berproduksi rata-rata 2-3 kwuintal setiap harinya.

"Saya sangat kesal karena harga getah karet di tingkat petani tidak kunjung membaik, yakni hanya mencapai Rp6.000/kg dan jika dibiarkan saya akan rugi untuk itu saya lebih memilih mengganti dengan tanaman sawit," ucapnya.

Saat ini tanaman karet sedang dalam proses penebangan, selanjutnya tinggal pembersihan dan penanaman.

Untuk bibit sawit pengganti tanaman karet, Wahono mengaku telah menyiapkan jenis unggul agar hasil panen nantinya bisa bagus dan memiliki harga jual tinggi.

"Kalau bibitnya bagus nilai jualnya tinggi, dan kelebihan lain dari tanaman sawit adalah, semakin tua umurnya maka harga jualnya akan semakin tinggi juga," katanya.

Wahono mengungkapkan, bertanam karet bisa rugi karena selain harga jualnya tidak menentu juga sulit mencari buruh panen.

Berbeda dengan tanaman sawit, jika sudah mulai panen pembeli dating langsung ke kebun, mereka langsung memetiknya, pemilik kebun hanya mengawasi bisa terima uang.

Sementara itu, Amir petani karet lainnya mengaku memilih akan mempertahankan tanaman karetnya meski harga jualnya saat ini sedang turun, yakni dari Rp11.000 menjadi Rp6.000/kg di tingkat petani.

"Saya belum ada keinginan untuk mengganti tanaman karet ketanaman sawit, saya yakin suatu saat nanti harga jual getah karet akan kembali seperti semula, bahkan tidak menutup kemungkinan akan lebih mahal lagi dari sebelumnya," ungkapnya. 


(T.KR-UTG/B/R021/R021)