Angka Kemiskinan Di Barsel Terus Mengalami Penurunan

id Bupati Barsel, Ir HM Farid Yusran, MM, Angka Kemiskinan Di Barsel Terus Mengalami Penurunan

Angka Kemiskinan Di Barsel Terus Mengalami Penurunan

Bupati Barsel HM Farid Yusran. (Istimewa)

Angka kemiskinan pada 2010 tercatat di atas 8 persen dan pada 2011 turun menjadi 7,56 persen, pada 2012 menjadi 7,26 persen, dan pada 2013 tercatat 6,26 persen, sedangkan tahun 2014 turun menjadi 5,4 persen,"
Buntok (Antara Kakteng) - Angka kemiskinan di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah hingga akhir tahun 2014 tercatat 5,4 persen dan angka tersebut dilaporkan turun dari tahun sebelumnya.

"Angka kemiskinan pada 2010 tercatat di atas 8 persen dan pada 2011 turun menjadi 7,56 persen, pada 2012 menjadi 7,26 persen, dan pada 2013 tercatat 6,26 persen, sedangkan tahun 2014 turun menjadi 5,4 persen," kata Bupati Barsel, Ir HM Farid Yusran, MM, di Buntok, Senin.

Ia mengatakan, turunnya angka kemiskinan di Barsel dari tahun 2011 hingga tahun 2014 tersebut sesuai hasil survey yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) daerah itu.

Oleh karena itu, pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya strategis, baik melalui pembangunan fisik maupun non fisik untuk menanggulangi permasalahan tersebut agar angka kemiskinan ini terus mengalami penurunan.

"Pembangunan fisik untuk menanggulangi permasalahan tersebut meliputi perbaikan akses jalan, peningkatan sarana prasarana kesehatan dan pendidikan serta pembangunan rumah warga miskin yang tak layak huni," kata dia.

Sementara untuk non fisik lanjut Farid Yusran, berupa pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan masyarakat sehingga mereka mampu meningkatkan kesejahteraannya di masa mendatang.

"Salah satu pelatihan dan bimbingan teknis itu seperti mengadakan pelatihan peningkatan Usaha Ekonomi Keluarga dan Masyarakat (UEKM)," tambah dia.

Menurut dia, pelatihan tersebut bertujuan untuk lebih meningkatkan pendapatan keluarga dengan memanfaatkan potensi lokal melalui berbagai kegiatan produktif, inovatif dan kreatif.

"Pelatihan seperti ini juga merupakan salah satu cara untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal," ujarnya.

Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi lokal, maka secara otomatis wilayah pedesaan akan terus berkembang sehingga kemajuan di desa akan dapat terwujud dan angka kemiskinan akan terus berkurang.



(T.KR-BYU/B/S019/S019)