Legislator Minta Guru Profesional Laksanakan Ujian

id UAN/UAS, Palangkaraya, Ketua Komisi C DPRD Rusliansyah

Legislator Minta Guru Profesional Laksanakan Ujian

Ujian Sekolah Dasar. (FOTO ANTARA Kalteng)

Saya minta guru tidak terjebak dengan rasa kasihan pada siswa sehingga menaikkan nilai saat UAS...
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah meminta guru dan kepala sekolah profesional dalam melaksanakan Ujian Akhir Sekolah (UAS) dengan tidak memberikan nilai bonus kepada siswa.

"Saya minta guru tidak terjebak dengan rasa kasihan pada siswa sehingga menaikkan nilai saat UAS. Hal itu bukan contoh yang baik dan jelas tidak mendidik," kata Ketua Komisi C DPRD Rusliansyah di Palangka Raya, Kamis.

Guru dan kepala sekolah diharapkan tidak memberi nilai "katrol" kepada siswa yang mengikuti ujian karena tindakan itu menunjukkan gejala amoral yang merendahkan guru itu sendiri meski tujuannya ingin siswanya lulus semua, kata politisi Partai Golkar itu.

Sebaiknya guru dan orang tua, kata Rusliansyah, harus mendorong peserta didik bertindak jujur. Selain itu, mereka juga diberi motivasi belajar dengan baik terus menurut sehingga siswa tidak kesulitan mengikuti ujian.

"Saya juga meminta guru mendorong siswa supaya semangat dan lebih tekun belajar agar lulus `grade` UN yang ditetapkan minimal 5,5 itu. Jadi guru bukan membantu yang tidak-tidak," kata Rusliansyah.

Ia mengatakan meski UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan, para guru dan siswa tidak boleh dianggap remeh. Peran guru dan orang tua untuk meletakkan dasar itu sangat penting karena berpengaruh terhadap pola pikir peserta didik.

Selain kepada kepala sekolah dan guru, Rusli juga mengharapkan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palangka Raya memberikan penekanan khusus terkait ujian tersebut sehingga tidak menjadi fenomena yang kemudian dianggap benar.

Jangan sampai demi kelulusan siswa semua cara dibenarkan. Semua harus dilakukan secara jujur. Ujian akhir dan kelulusan adalah penting untuk pemetaan kualitas pendidikan, katanya.

"Kita juga mendorong agar peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) guru terus dilakukan. Sebab baiktidaknya kualitas SDM, kuncinya terletak pada kualitas guru," demikian Rusliansyah.



(T.KR-RNA/B/S019/S019)