Damkar Seruyan Perlu Tambah Armada Pemadam

id Armada Pemadam , Damkar Seruyan, Armada Pemadam

Damkar Seruyan Perlu Tambah Armada Pemadam

Ilustrasi, (Istimewa)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - DPRD Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah menilai bahwa pemadam kebakaran masih kekurangan armada untuk menanggulangi bahaya kebakaran lahan pada kebun warga.

"Karena itu kita menyarankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan dapat menambah armada Pemadam Kebakaran (Damkar), khususnya untuk Seruyan di wilayah tengah," kata Wakil Ketua DPRD Seruyan Norhasan di Kuala Pembuang, Kamis.

Ia mencontohkan, di Kecamatan Hanau, Danau Seluluk, Seruyan Raya dan Danau Sembuluh banyak kebun kepala sawit milik masyarakat setempat yang jumlahnya mencapai ribuan hektar, kebun-kebun tersebut berada di luar areal perkebunan milik perusahaan.

"Untuk mengantisipasi bahaya kebakaran kebun kelapa sawit milik warga perlu penambahan, yang ada saat ini masih kurang," katanya.

Politisi Golkar dari daerah pemilihan (Dapil) II ini menambahkan, armada damkar itu sangat dibutuhkan warga terlebih saat musim kemarau kering yang menjadikan lahan mudah terbakar sedangkan kelapa sawit sangat rentan terhadap api.

"Keberadaan damkar akan sangat membantu warga jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran di sekitar kebunnya," katanya.

Ia menjelaskan, empat kecamatan memiliki wilayah yang cukup luas, dan akses transportasi masih menjadi kendala untuk menjangkau wilayah-wilayah tertentu, terutama desa-desa di bantaran Sungai Seruyan yang belum memiliki infrastruktur jalan darat.

"Sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya dari hasil perkebunan seperti kelapa sawit karena dianggap mampu menopang ekonomi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari," katanya.

Harga tandan buah segar (TBS) berkisar Rp1200-Rp1500/kg. Dalam satu ton dihargai pembeli sekitar Rp1,2- Rp1,5 juta,. Dalam satu hektare kebun kelapa sawit warga mampu memproduksi antara 1,5-2 ton dengan jangka waktu panen dua kali dalam sebulan.

"Jadi armada-armada damkar itu diperlukan untuk menjaga aktivitas ekonomi warga yang sebagian besarnya bergerak di bidang perkebunan," katanya.


(T.KR-JWM/B/S019/S019)