Kotim Cadangkan 79 Ribu Hektare Lahan Sawah

id sawah, kotim, teluk sampit, beras

Sampit  (Antara kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mencadangkan lahan seluas 79 ribu hektare untuk perluasan sawah.

"Lahan seluas 79 ribu hektare tersebut tersebar di 17 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Kotim dan pada umumnya lahan tersebut siap digarap," kata Kepala Dinas Pertanian Peternakan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotim I Made Dikantara, di Sampit, Jumat.

Hasil pendataan pertanian 2014 lalu, luas sawah di 17 kecamatan di Kotim yang produktif atau eksisting mencapai 14.869.998 hektare.

Pertanian di Kotim terdapat di 17 kecamatan. Namun, sentra beras di daerah berada di kawasan selatan yaitu Kecamatan Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara dan sebagian wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Menurut Made, lahan cadangan yang ada di Kabupaten Kotim belum dapat dimanfaatkan dengan maksimal karena sebagian dinggap masih dalam kawasan hutan produksi (HP).

Pemanfaatkan lahan pertanian cadangan masih terkendala dengan perizinan karena dianggap masuk dalam kawasan HP.

"Kabupaten Kotim sebetulnya memiliki potensi untuk pengembangan pertanian, terutama dalam produksi beras, namun sayangnya hal itu masih terkendala dengan perizinan, sehingga kondisi itu membuat Kabupaten Kotim tidak mampu memenuhi kebutuhan beras di daerah," katanya.

Akibat dari masih terbatasnya jumlah luasan sawah yang produktif tersebut, setiaop tahunnya Kabupaten Kotim mengalami kekurangan beras sebanyak 18.558 ton.

"Kebutuhan beras di Kabupaten Kotim dalam setahun sebesar 49.398 ton. Sedangkan realisasi produksi beras petani lokal baru mencapai sekitar 30.840 ton. Artinya, Kotim masih kekurangan beras sekitar 18.558 ton dalam setahun," terangnya Made.

Untuk menutupi dan mengantisipasi terjadinya rawan pangan di Kabupaten Kotim, maka didatangkan beras dari luar daerah.

Menurut Made, pemerintah Kabupaten Kotim terus berupaya mengatasi kekurangan beras tersebut, salah satunya yakni dengan menyusun perencanaan pertanian untuk meningkatkan produksi beras.

"Perencanaan itu kami buat untuk meningkatkan hasil produksi, yakni dengan menambah jadwal tanam padi, sehingga petani di Kabupaten Kotim, nantinya tidak hanya menanam padi satu kali dalam setahun, namun diupayakan bisa lebih," katanya.

Melalui perencanaan yang matang, diharapkan masyarakat petani dengan dukungan program pemerintah daerah nantinya mampu meningkatkan hasil produksi pertaniannya. Sehingga kualitas ekonomi dan kesejahteraan para petani menjadi lebih baik.

"Kami ingin memberdayakan petani dengan perencanaan yang matang. Guna membantu petani pemerintah daerah telah membuat perencanaan pertanian," ucapnya.

Perencanaan pertanian dibuat selain untuk meningkatkan produksi padi dan mengatasi kekurangan beras juga untuk mengejar target daerah, yakni berswasembada beras.

Belum tercapainya keinginan untuk berswassembada beras karena pola dan sitem tanam padi yang dilakukan petani masih terlalu tradisional dan belum didukung dengan peralatan yang canggih dan lebih modern.

"Untuk meningkatkan produksi padi kami sudah mengusulkan penambahan pencetakan sawah baru yang luasannya mencapai 50 ribu hektar ke pemerintah pusat. Kalau itu disetujui, kami yakin Kabupaten Kotim nantinya bisa swasembada beras nantinya," ungkapnya.