Seorang Bocah Kotim Tewas Setelah Digigit Anjing

id Digigit Anjing, Bocah Kotim Tewas

Seorang Bocah Kotim Tewas Setelah Digigit Anjing

Ilustrasi. (FOTO ANTARA)Istimewa

Sampit, Kalteng (Antara Kalteng) - Seorang anak di Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, meninggal dunia diduga akibat penyakit rabies setelah sebelumnya digigit anjing.

"Ada kasus gigitan anjing. Sudah 13 hari yang lalu, tapi harus kami pastikan gejala klinisnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur (Kotim), dr Faisal Novendra Cahyanto di Sampit, Sabtu.

Anak yang meninggal dunia diduga karena gigitan anjing rabies itu diketahui bernama Aldi, berusia tujuh tahun, warga Desa Tumbang Tilap Kecamatan Mentaya Hulu. Desa ini bisa ditempuh sekitar lima jam perjalanan dari Sampit, ibu kota Kabupaten Kotim.

Bocah tersebut digigit anjing pada 3 Maret lalu sehingga menderita luka di pelipis kiri. Gejala klinis mulai terlihat pada 11 Maret yaitu korban menderita panas tinggi dan kejang-kejang, serta fotofobia atau tidak suka ruangan terang.

Kondisi ini membuat pihak keluarga cemas, namun baru membawanya ke pusat pelayanan kesehatan di Kuala Kuayan pada 13 Maret. Sayangnya, kondisi kesehatan korban terus memburuk sehingga mengembuskan nafas terakhir pada 14 Maret, atau sehari setelah dibawa ke pusat pelayanan kesehatan.

"Tim surveilans Dinas Kesehatan turun ke lapangan kemarin. Sebelumnya dari Distanak juga sudah turun," kata Faisal seraya menyatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

Ancaman rabies di Kotim menjadi perhatian pemerintah daerah. Dinas Pertanian Peternakan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (DP3KP) Kotim bahkan melakukan vaksin antirabies secara massal, khususnya terhadap anjing yang ada di Kota Sampit.

"Sudah 50 persen anjing di Kota Sampit sudah diberikan suntikan vaksin antirabies dan kami targetkan hingga akhir Maret nanti akan mencapai 70 persen," kata Kepala DP3KP Kotim, I Made Dikantara.

Vaksin terhadap binatang peliharaan terutama anjing dilakukan untuk menghambat penyebaran penyakit rabies. Kesadaran masyarakat Kabupaten Kotim akan bahaya penyakit rabies masih sangat rendah, hal itu dapat dilihat dari masih banyaknya anjing yang dilepas liarkan.

DP3KP Kabupaten Kotim mengancam akan memusnahkan anjing yang dilepas liarkan, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran penyakit rabies. Terdeteksinya penyakit rabies di wilayah Kabupaten Kotim berawal dari ditemukannya empat anjing yang positif mengidap penyakit rabies. Dari empat anjing yang dinyatakan positif mengidap penyakit rabies tersebut, dua diantaranya telah menyerang atau menggigit tiga orang.


(T.KR-NJI/B/T007/T007)