Warga Waspadai Jalan Licin Menuju Pedalaman Kotim

id pedalaman kotim, bupati kotim, jalan

Warga Waspadai Jalan Licin Menuju Pedalaman Kotim

ilustrasi (istimewa)

Sampit (Antara Kalteng) - Masyarakat yang tinggal di kawasan pedalaman Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, harus mewaspadai jalan licin akibat hujan karena sangat membahayakan keselamatan.

"Sebagian jalan kan masih tanah, dan belum diaspal. Kalau hujan sangat licin dan rawan kecelakaan. Kalau pakai mobil harus beriringan supaya bisa saling bantu kalau ada yang amblas," kata Rudi, warga Kecamatan Telaga Antang saat di Sampit, Sabtu.

Hingga saat ini masih banyak jalan di kawasan pedalaman Kotim yang belum beraspal. Akibatnya, jalan yang sebagian berbukit-bukit itu menjadi licin dan bisa mengancam keselamatan pengguna jalan bila musim hujan.

Data Badan Perencanaan Pembangunan Kotim, hingga 2014, jalan kabupaten di daerah ini sepanjang 2.024,06 Km. Jalan yang beraspal sepanjang 286,10 Km, jalan pengerasan sepanjang 137,83 Km, dan jalan tanah sepanjang 1.600.13 Km.

Rudi meminta pemerintah daerah memprioritaskan peningkatan infrastruktur jalan. Pasalnya, kondisi jalan akan berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian masyarakat.

"Kalau jalan bagus, saya yakin ekonomi masyarakat akan membaik. Selama ini terbatasnya kondisi jalan, membuat masyarakat kita kurang leluasa memasarkan hasil pertanian," ucap Rudi.

Sementara di kawasan utara, tahun ini mendapat gelontoran dana sangat besar untuk perbaikan dan peningkatan jalan, yaitu mencapai Rp150 miliar.

Bupati Kotim H Supian Hadi mengatakan, jalan dari Pelantaran hingga Antang Kalang itu menjadi wewenang pemerintah provinsi. Tahun ini ada Rp78 miliar anggaran dari provinsi bagi pembangunan jalan tersebut.

"Sementara jalan kabupaten dari Antang Kalang, Sangai hingga Kuala Kuayan, insya Allah anggaran dari APBD Kotim akan mengucur Rp72 miliar. Jadi total anggaran untuk pembangunan jalan di kawasan itu Rp150 miliar," kata Bupati Supian Hadi.

Kawasan utara Kotim meliputi enam kecamatan, yaitu Parenggean, Mentaya Hulu, Tualan Hulu, Telaga Antang, Antang Kalang dan Bukit Santuei. Dana untuk pembangunan dan peningkatan jalan di kawasan ini cukup besar karena geografisnya memang cukup sulit.

Perusahaan besar swasta diharapkan ikut berpartisipasi membantu melalui tanggung jawab sosial atau corporate social responsibilty (CRS). Kehadiran perusahaan diharapkan berdampak positif terhadap pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.