Kasus Gigitan Anjing Kotawaringin Timur Terus Bertambah

id anjing rabies, kotim, Kasus Gigitan Anjing

Kasus Gigitan Anjing Kotawaringin Timur Terus Bertambah

Ilustrasi. (FOTO ANTARA)

Ada enam lagi warga yang digigit anjing,"
Sampit (Antara Kalteng) - Korban gigitan anjing di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terus bertambah sehingga membuat masyarakat cemas karena dikhawatirkan gigitan itu disertai penyakit rabies.

"Ada 27 kasus, bertambah dua. Data terakhir kami, seorang anak digigit pada wajah, di Desa Luwuk Bunter," ujar Kepala Dinkes Kotim Faisal Novendra Cahyanto di Sampit, Minggu.

Faisal menegaskan, semua korban telah mendapatkan penanganan medis, khususnya vaksinasi antirabies. Dia berharap anjing yang menggigit para korban semuanya negatif terjangkit rabies.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan mencurigai meninggalnya seorang bocah berusia tujuh tahun bernama Aldi warga Desa Tumbang Tilap Kecamatan Mentaya Hulu karena gigitan anjing yang terjangkit rabies. Bocah tersebut digigit anjing pada 3 Maret lalu sehingga menderita luka di pelipis kiri.

Gejala klinis mulai terlihat pada 11 Maret yaitu korban menderita panas tinggi dan kejang-kejang, serta fotofobia atau tidak suka ruangan terang. Kondisi ini membuat pihak keluarga cemas, namun baru membawanya ke pusat pelayanan kesehatan di Kuala Kuayan pada 13 Maret. Sayangnya, kondisi kesehatan korban terus memburuk sehingga meninggal pada 14 Maret, atau sehari setelah dibawa ke pusat pelayanan kesehatan.

Kasus gigitan yang terus bertambah membuat Dinas Kesehatan kemudian menetapkan Kotim berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies. Hingga saat ini, status tersebut belum dicabut.

Data berbeda disampaikan Dinas Pertanian Peternakan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (DP3KP) Kotim. Mereka menyebutkan kasus gigitan yang sebelumnya 25 kasus, bertambah lagi pada 13 April-16 April tadi.

"Ada enam lagi warga yang digigit anjing," ungkap, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular DP3KP Kotim, Danik Arianti. Disebutkan, 13 April lalu warga Perumahan Betang di

Jalan Jenderal Sudirman Sampit bernama Nawawi (51), digigit anjing liar. Sehari kemudian, warga Desa

Tumbang Sangai, Kecamatan Telaga Antang, bernama Yan Aryus (12) juga diserang anjing liar. Korban lainnya, Muhammad Ridho (5), warga Jalan MT Haryono.

Tiga kasus lainnya dilaporkan terjadi pada 16 April. Tiga korbannya adalah Rumansyah (32) dan Husni (40) warga Jalan Haji Imbran, serta warga Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga, bernama Mavi

Octavianus (3,5).

DP3KP terus melakukan vaksinasi terhadap anjing-anjing yang ada di daerah ini. Vaksinasi di seluruh Kotim diperkirakan sudah mencapai 60 persen, sedangkan sisanya sebagian di kawasan pelosok.


(T.KR-NJI/B/N005/N005)