Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, membangun jalan menuju ke objek wisata budaya rumah betang di Desa Tumbang Gagu Kecamatan Antang Kalang.
"Ini sedang dilelang, pekerjaannya berupa pembukaan jalan baru sepanjang 28 kilometer," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Rabu.
Betang merupakan rumah khas suku Dayak Kalimantan Tengah. Rumah ini berbentuk rumah panggung terbuat dari kayu ulin yang biasanya memiliki banyak kamar sehingga bisa menampung banyak kepala keluarga.
Rumah atau huma betang bagi masyarakat suku Dayak, bukan sekadar rumah tempat tinggal. Betang juga menjadi simbol sikap terbuka masyarakat suku Dayak yang sangat menghargai perbedaan dan cinta damai.
Dulunya, huma betang dihuni beberapa kepala keluarga yang hidup rukun meski terkadang di antara mereka berbeda latar belakang suku dan agama.
Betang di Tumbang Gagu menjadi situs budaya karena menjadi saksi sejarah perjalanan suku Dayak di Kotim dari masa ke masa. Betang ini diperkirakan berusia lebih dari seratus tahun dan masih berdiri kokoh dan dirawat dengan baik.
Objek wisata budaya ini banyak dikunjungi wisatawan luar negeri. Namun selama ini, wisatawan harus berjuang keras karena akses menuju lokasi ini cukup sulit, yakni menempuh perjalanan darat sekitar enam jam, dilanjutkan perjalanan sungai dengan waktu hampir sama.
Dengan dibukanya jalan menuju lokasi tersebut, diharapkan objek wisata ini akan makin banyak dikunjungi wisatawan. Lebih utama lagi, kemudahan transportasi diharapkan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
"Kita targetkan ditembuskan sebelum puasa atau setelah lebaran. Saya akan menginap di sana. Juga pembukaan jalan dari Sarpatim ke Bukit Santuai sepanjang 20 sampai 25 kilometer. Bukit Santuai belum ada jalan. Sementara ini masyarakat melalui jalan perusahaan," kata Supian.
Pemerintah daerah ingin memaksimalkan keberadaan betang Tumbang Gagu untuk sektor pariwisata. Selain itu, ada potensi wisata alam yang bisa digarap di Kecamatan Bukit Santuei, sehingga akses ke kawasan ini harus benar-benar bagus.
"Kalau kami kembali dipercaya memimpin daerah ini maka kami upayakan dalam dua tahun bisa diaspal. Kami sudah menghitung anggarannya. Status lahan tidak ada masalah karena kalau cuma lima haktare itu cukup izin dari gubernur," ujar Supian Hadi.
Pemerintah Kabupaten gencar menggali dan meningkatkan potensi wisata daerah ini, baik di kawasan kota maupun di pelosok. Langkah ini untuk mendukung tekad pemerintah daerah menjadikan Sampit sebagai kota tujuan wisata di Kalteng.
Berita Terkait
DPRD Palangka Raya dorong masyarakat manfaatkan layanan MPP 'Huma Betang'
Kamis, 23 November 2023 21:06 Wib
Betang Tumbang Gagu dan rumah Kai Jungkir jadi cagar budaya Kotim
Jumat, 17 November 2023 18:46 Wib
Huma Betang Bandar simbol persatuan dalam keberagaman di Pulang Pisau
Rabu, 15 November 2023 5:40 Wib
Kehadiran Betang Badar di Pulpis dapat bantu hak-hak masyarakat
Selasa, 14 November 2023 16:39 Wib
DPRD Palangka Raya minta pemkot tambah layanan di MPP Huma Betang
Senin, 6 November 2023 20:35 Wib
Hotel ini hadirkan konsep Rumah Betang yang terinspirasi rumah suku Dayak
Kamis, 26 Oktober 2023 9:58 Wib
PN Palangka Raya tak berwenang mengadili dua gugatan ke CU Betang Asi
Minggu, 8 Oktober 2023 20:51 Wib
Wagub Kalteng memaknai Hari Kesaktian pengingat pentingnya Pancasila
Minggu, 1 Oktober 2023 16:54 Wib