Taipei (ANTARA News) - Penyanyi sekaligus penulis lagu Katy Perry memicu
kegemparan baik di Taiwan maupun di Tiongkok gara-gara busana berpesan
politiknya pada sebuah konser di Taipei pekan ini.
Perry membuat
para penggemar menangis setelah dia tampil di panggung dengan
menyampirkan bendera Taiwan di Taipei Arena, selagi mengenakan gaun emas
kemilau yang dihiasi bunga matahari yang justru menjadi simbol
demonstran anti-Tiongkok di Taiwan tahun lalu.
Foto-foto dan
pesan-pesan berbunyi "Saya begitu tergerak", "keren" dan "Saya cinta
kamu" diposting di Internet setelah aksi panggung itu, kendati belum
jelas benar apakah penyanyi itu memang berniat mengeluarkan pernyataan
politik lewat penampilannya itu.
Bendera Taiwan itu kabarnya dia dapat dari seorang penonton.
"Cantik. Taiwan mencintai kamu," bunyi sebuah pesan yang dituliskan Chien Yi-ting dalam fan page Facebook di mana banyak penggemar memposting foto-foto Perry membalut tubuhnya dengan bendera Taiwan.
"Dia
hebat sekali. Mengenakan bendera itu. Banyak sekali artis (Taiwan) yang
tak berani melakukan itu," demikian bunyi pesan yang ditulis Chang Fu.
Namun
sejumlah orang Taiwan menyuarakan keprihatinan karena takut mendapat
reaksi buruk dari Tiongkok yang masih mengklaim berdaulat atas Taiwan
setelah keduanya berpisah pada 1949 menyusul perang saudara.
"Dia akan menghadapi kesulitan menggelar konser di Tiongkok," kata Tsai Chen Wang dalam posting di Faecebook, mengingatkan.
"Tindakannya
telah menyentuh saraf dalam hubungan lintas selat yang sensitif.
Beberapa penggemar Tiongkok khawatir bahwa dia dapat mendapat reaksi
buruk dan mendesak penggemar untuk tidak memposting foto itu di Weibo,"
lapor harian Apple Daily di Taipei, merujuk jejaring sosial Tiongkok
sebangsa Twitter.
Kecewa pada fruit sister
Perry (30) yang dijuluki fruit sister di Tiongkok karena busana warna warninya, juga membuat marah beberapa penggemar.
"Saya kecewa sekali pada prilaku fruit sister!" kata seorang penggemar.
Yang lainnya menyebut tindakan Perry itu oportunistis.
"Saya
kira mungkin sejumlah orang Taiwan menemukan kaitan antara busananya
dengan bendera itu, lalu sengaja membawa bendera ke panggung. Itu
mengerikan," bunyi sebuah pesan di Weibo.
Penyelenggara konser Perry di Taiwan mengatakan pilihan busana itu tidak bermuatan politis.
"Kami
tidak menyiapkan bendera untuk Katy Perry. Gaun bunga matahari adalah
bagian pakaian konser biasanya dan tidak ada implikasi politik untuk
itu," kata penyelenggara, Fanta Integrated Marketing Co, kepada AFP.
Ini bukan pertama kalinya bintang-bintang pop menarik perhatian di Tiongkok dan Taiwan hingga ditafsirkan secara politik.
Pada
2013, penyanyi Taiwan Deserts Chang dipaksa membatalkan manggungnya di
Tiongkok di tengah kontroversi bahwa dia membawa bendera Taiwan dalam
sebuah konser di luar negeri. Insiden itu memicu kritik dari para
netizen Tiongkok, selain perang kata-kata di Internet antara warga
Taiwan dan Tiongkok.
Diva pop Taiwa A-Mei juga di-blacklist
oleh Tiongkok selama beberapa tahun setelah menyanyikan lagu kebangsaan
Taiwan dalam pelantikan Presiden Chen Shui-bian pada 2000 yang terkenal
sering mempromosikan kemerdekaan Taiwan.
Ketegangan dengan
Tiongkok memuncak sepanjang delapan tahun kekuasaan Chen yang berakhir
pada 2008, dan kemudian mencari sejak penggantinya Ma Ying-jeou naik
berkuasa dengan membawa platform bersahabat dengan Tiongkok, demikian
AFP.
Berita Terkait
BI ajak investor untuk tidak 'wait and see'
Selasa, 5 Maret 2024 16:07 Wib
Bank Indonesia tahan suku bunga di level 6 persen
Kamis, 21 Desember 2023 15:37 Wib
Kabar duka dari Matthew Perry 'Friends'
Minggu, 29 Oktober 2023 9:30 Wib
Katy Perry jual hak musiknya hingga Rp3,4 triliun
Rabu, 20 September 2023 9:04 Wib
Wagub: Gernas BBI-BBWI semakin menghidupkan perekonomian di Kalimantan Tengah
Jumat, 14 Juli 2023 10:38 Wib
DPRD Kapuas terima kunker Komisi II DPRD Kota Baru
Senin, 12 Juni 2023 19:13 Wib
DPRD Kapuas terima kunker Komisi III DPRD Batola
Jumat, 12 Mei 2023 17:51 Wib
Katy Perry tampil memukau saat konser Penabalan Raja Charles III
Senin, 8 Mei 2023 7:47 Wib