DPC Dan DPW PKB Bersitegang Soal Pilbup

Sampit (Antara Kalteng) - Dinamika politik menjelang pemilihan Bupati Kotawaringin Timur, membuat pengurus Partai Kebangkitan Bangsa kabupaten setempat dan pengurus di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah, bersitegang.

"Kami tidak mempermasalahkan siapa nama yang diusulkan, tapi prosedur dan etika harus dijalankan. Kan aneh DPC semaunya langsung mengusulkan ke DPP tanpa memberitahukan kami pengurus di DPW PKB Kalteng," kata Ketua DPW PKB Kalteng, HM Asera di Palangka Raya dihubungi dari Sampit, Rabu.

Asera menegaskan, pengusulan nama bakal calon kepala daerah harus sesuai prosedur, yaitu dari DPC ke DPW, kemudian dilanjutkan ke DPP PKB. Sangat janggal dan perlu dipertanyakan jika ternyata DPC PKB Kotim mengusulkan nama calon Bupati Kotim langsung ke DPP PKB tanpa sepengetahuan DPW PKB Kalteng.

Alasan itulah yang membuat DPW PKB bereaksi dan membuat surat meminta DPP PKB tidak memproses usulan nama calon bupati yang diusulkan DPC PKB Kotim. Surat tersebut juga ditembuskan ke sejumlah pihak yang berkepentingan terkait pemilihan bupati.

"Saya juga sudah berbicara dengan pak Muhaimin Iskandar dan beliau sependapat dengan DPW PKB Kalteng. Pengusulan nama calon bupati harus sesuai prosedur, yaitu melalui DPW PKB Kalteng," tegas Asera.

Politikus dengan ciri khas penampilan kumis tebal ini mengaku menghargai keputusan DPC PKB Kotim yang mengusulkan H Supian Hadi sebagai calon bupati. Pihaknya hanya menekankan agar semua prosedur partai harus dijalankan sesuai aturan sehingga PKB di semua tingkatan akan satu suara untuk memberikan dukungan.

Ketua DPC PKB Kotim, Djunaedy Drakel belum berkomentar terkait masalah ini. Sebelumnya sempat muncul aspirasi yang ingin mengusung Djunaedy sebagai calon wakil bupati, dipasangkan dengan Supian Hadi.

Pemilihan kepala daerah Kotim akan digelar pada 9 Desember 2015. Dari sejumlah nama yang mencuat sebagai kandidat, incumbent H Supian Hadi dan HM Taufiq Mukri sudah memproklamirkan diri maju dalam Pilkada 2015.