Dinsos Seruyan Usulkan 1.385 Keluarga Masuk Program KH

id Program Keluarga Harapan dari Kementerian Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Seruyan

Dinsos Seruyan Usulkan 1.385 Keluarga Masuk Program KH

Ilustrasi. Puluhan masyarakat Palangka Raya antri di Kantor Pos menunggu pencairan dana PKH. (FOTO ANTARA Kalteng/Jaya W Manurung)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Dinas Sosial Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah mengusulkan 1385 keluarga kategori sangat miskin agar masuk dalam Program Keluarga Harapan dari Kementerian Sosial.

"Ke-1.385 keluarga sangat miskin yang diusulkan tersebut tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Danau Seluluk, Kecamatan Hanau, dan Kecamatan Seruyan Raya," kata Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Seruyan Didi Djunaedi di Kuala Pembuang, Rabu.

Meski demikian, ia tidak berani menjamin kalau semua keluarga kategori sangat miskin yang telah diusulkan masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dapat seluruhnya diakomodir oleh Kemensos.

"Karena data yang kita usulkan itu akan diverifikasi kembali, jadi berapa jumlah realisasinya kita masih belum bisa memastikan," katanya.

Seperti pada tahap sebelumnya yang sudah dicairkan, pihak Dinsos Seruyan telah mengusulkan 500 lebih keluarga sangat miskin yang tersebar di Kecamatan Seruyan Hilir, Kecamatan Danau Sembuluh, dan Seruyan Tengah agar masuk PKH.

"Namun yang teralisasi hanya 393 keluarga. Rinciannya, Kecamatan Seruyan Hilir 273 keluarga, Kecamatan Danau Sembuluh 66 keluarga, Kecamatan Seruyan Tengah 54 keluarga," katanya.

Ia menjelaskan, PKH merupakan program percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengembangan sistem jaminan sosial melalui pemberian bantuan tunai bersyarat kepada keluarga sangat miskin, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui sektor pendidikan dan kesehatan.

"Sasaran program adalah keluarga sangat miskin yang memiliki anggota keluarga terdiri atas anak usia nol hingga 15 tahun atau ibu yang tengah mengandung," katanya.

Ia menambahkan, apabila program PKH benar-benar dijalankan maka mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat terutama pemberian gizi bagi ibu hamil dan mengurangi beban orang tua yang memiliki anak usia sekolah.

"Program ini sejalan dengan program yang dijalankan oleh Presiden Jokowi, yakni percepatan penanggulangan kemiskinan," katanya.