Potensi Perikanan Budidaya Seruyan Belum Tergarap Maksimal

id Potensi Perikanan Budidaya, perikanan Belum Tergarap Maksimal

Potensi Perikanan Budidaya Seruyan Belum Tergarap Maksimal

Ilustrasi. Masyarakat Barito Panen Ikan Seluang Sungai Barito (FOTO ANTARA Kalteng/Kasriadi)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Potensi perikanan budidaya di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah belum tergarap secara maksimal, kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Seruyan Priyo Widago.

"Potensi perikanan budidaya kita mencapai 26.800 hektar dengan sarana usaha budidaya berupa tambak, kolam, serta karamba apung, namun dari luas lahan yang potensial, baru dimanfaatkan sekitar 1.233,34 hektar," kata Priyo di Kuala Pembuang.

Ia menjelaskan, ada beberapa kendala sehingga menyebabkan lahan untuk perikanan budidaya belum tergarap secara maksimal, di antaranya karena prasarana usaha budidaya perikanan terutama daerah tambak banyak yang sudah rusak.

"Sehingga untuk memanfaatkan potensi perikanan budidaya yang sangat besar itu perlu ada tambahan prasarana usaha budidaya perikanan, dan pemerintah juga telah memprogramkan pembuatan kolam ikan untuk kelompok pembudidaya ikan (pokdakan), termasuk rehab saluran tambak," katanya.

Kendala lain yang dihadapi dalam mengembangkan budidaya perikanan adalah masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) dalam melakukan kegiatan budidaya perikanan.

"Kami juga melakukan pelatihan cara budidaya ikan bagi pokdakan setempat," katanya.

Selain itu, potensi perikanan budidaya belum tergarap secara maksimal karena kurangnya minat investor untuk menjalankan usaha perikanan di Seruyan.

Hal ini disebabkan karena masih minimnya infrastruktur di Seruyan sehingga jalur masuk ke daerah potensi perikanan masih sulit diakses.

"Ada investor yang ingin menanamkan modal, dan membuat suatu program pengembangan di suatu wilayah desa, namun, karena minimnya infrastruktur, khususnya akses jalan, menyebabkan pihak ketiga jadi menunda rencananya," katanya.