MOS Bukan Ajang Balas Dendam Senior, Tapi Pengenalan Sekolah

id Masa orientasi siswa, MOS SMAN 1 Pangkalan Bun

MOS Bukan Ajang Balas Dendam Senior, Tapi Pengenalan Sekolah

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pangkalan Bun, sejak 27-29 Juli 2015 telah melakukan MOS untuk pengenalan lingkungan pada siswa barunya dan akan diakhiri dengan perkemahan pada Sabtu-Minggu mendatang. (Foto Alfa)

Pangkalan Bun (Antara Kalteng) - Masa Orientasi Siswa atau MOS telah memasuki hari ketiga dari awal siswa baru masuk sekolah pada Senin (27/7). MOS saat ini sebagai program sekolah dalam mengenalkan lingkungan sekolah dan aturan yang ada di setiap sekolah, seperti yang dilakukan oleh Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pangkalan Bun, sejak 27-29 Juli 2015 telah melakukan pengenalan lingkungan pasa siswa barunya dan akan diakhiri dengan perkemahan pada Sabtu-Minggu mendatang.

Dijelaskan Ketua Panitia MOS SMA Negeri 1 Pangkalan Bun, Rita Mawarti Budi Mawarsih, proses kegiatan MOS telah berakhir hari Rabu (29/7), diikuti oleh 228 orang siswa. Selama MOS berlangsung, ia menyatakan tidak ada sedikitpun kendala maupun adanya kekerasan.

"MOS bukanlah ajang aksi balas dendam antara senior kepada juniornya seperti yang dipikirkan masyarakat banyak, akan tetapi MOS merupakan cara sekolah mengenalkan tata tertib dan lingkungan sekolah kepada siswa didik baru, dan bukan pula sebagai ajang perploncoan," ujar Rita.

Sistem MOS yang sering disalahkangunakan siswa senior kepada juniornya sehingga sangat membahayakan peserta didik baru. Oleh karena itu pihak Sekolah harus meyakinkan peserta didik baru bahwa MOS bukan lagi ancaman bagi siswa siswi baru sebagai sesuatu yang menakutkan. Namun bagi para pelajar baru, MOS adalah cara sekolah memperkenalkan tata tertib serta lingkungan sekolah kepada anak murid agar bisa membaur untuk memudahkan mereka dalam proses belajar dan mengajar.

Dirinya selaku Ketua Panitia MOS, tetap terus memantau kegiatan selama tiga hari itu, dan jika ada yang menyimpang terhadap program ini maka pihak sekolah akan memberikan teguran kepada muridnya (senior) akan tidak mengulangi kembali kesalahannya, dan jika tetap dilakukan maka akan diberikan sanksi yang tegas.