Buaya Kemasukan Jaring Mati Saat Dikarantina

id Buaya Tangkapan Nelayan Pangkalan Tiga, buaya Mati Saat Dikarantina

Buaya Kemasukan Jaring Mati Saat Dikarantina

Buaya tangkapan masyarakat nelayan Pangkalan Tiga mati karena di dalam tubuhnya kemasukan jaring tangkap ikan. (Foto Alfa)

Pangkalan Bun (Antara Kalteng) – Buaya jenis Senyuloong yang mati beberapa hari lalu merupakan buaya hasil tangkapan masyarakat nelayan Desa Pangkalan Tiga, Kecamatan Pangkalan Lada yang tengah terjerat oleh jaring penangkap ikan.

Buaya tersebut kemudian dievakuasi petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah SKW II Pangkalan Bun yang berada di Desa Pasir Panjang Kecamatan Arut Selatan Pangkalan Bun.

Setelah mendapatkan perawatan di Karantina BKSDA SKW II Pangkalan Bun tersebut, ternyata kesehatan buaya tidak berdampak baik, sehingga mengakibatkan matinya buaya jenis Senyuloong tersebut.

“Saat dievakuasi dan dikarantinakan, buaya tersebut tidak mau makan, bahkan cenderung berdiam diri, hingga pada akhirnya mati,” ujar Kepala BKSDA SKW II Pangkalan Bun, Hartono kepada Antara.

Penasaran dengan matinya buaya tersebut, BKSDA SKW II Pangkalan Bun akhirnya memutuskan melakukan otopsi dengan membedah badan buaya tersebut,untuk mengetahui penyebab buaya tersebut tidak mau makan dan mati, jelas Hartono.

Setelah dilakukan pembedahan, lanjut Hartono, diketahui didalam tubuh buaya ada kemasukan jaring alat tangkap ikan, sehingga ada organ tubuhnya yang membusuk akibat jeratan dari dalam oleh jaring tersebut.

“Ini murni akibat kerusakan organ tubuh buaya tersebut yang membusuk karena memakan jaring nelayan, dan bukan karena dianiaya oleh warga sebelum diserahkan kepada kami untuk perawatan," jelasnya.

Menurutnya lagi, buaya panjang tiga meter ini sebetulnya akan dilepasliarkan di Sungai Lamandau, setelah dilakukan perawatan kesehatannya, karena sebelum dilepas pihaknya akan memastikan dulu buaya ini sehat atau belum.