Harga TBS Kelapa Sawit Barito Utara Naik

id sawit, CPO, harga sawit di barito utara

Harga TBS Kelapa Sawit Barito Utara Naik

Ilustrasi - TBS Sawit. (www.antaranews.com) (istimewa)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Harga tandan buah segar kelapa sawit PT Antang Ganda Utama PIR Butong, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada awal Agustus 2015 naik dari Rp1.473 menjadi Rp1.501 per kilogram.

"Naiknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit pada bulan ini disambut baik petani setelah bulan lalu juga naik," kata Taufik, petani kelapa sawit di Muara Teweh, Minggu.

Kebun kelapa sawit PT Antang Ganda Utama (AGU) itu diusahakan oleh petani plasma Satuan Permukiman (SP) 1, SP 2, SP 3, dan SP 4 dengan luas 4.254 hektare.

Pengelolaannya dikerjakan oleh sekitar 1.800 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas ribuan jiwa, sedangkan luas kebun inti 16.297 hektare dan produksi TBS rata-rata 15.000 ton/bulan.

Kepala Bidang Produksi Perkebunan, Dinas Kehutanan, dan Perkebunan Barito Utara Bahruddinsyah membenarkan harga TBS pada awal Agustus 2015 sebesar Rp1.501/kg atau naik Rp28 dari harga pada Juli 2015 Rp1.473/kg.

Ketetapan harga TBS itu, kata dia, merupakan hasil rapat perusahaan dengan anggota koperasi dan petani plasma yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

Pembagian hasil setiap kilogram yang diterima perusahaan untuk biaya pengolahan dan pemasaran minyak sawit mentah (CPO) serta biaya penyusutan pabrik ditetapkan 82,98 persen atau naik dibanding dengan periode sebelumnya 83,82 persen.

Harga jual inti sawit (PKO) mengalami penurunan dari sebelumnya Rp4.563 menjadi Rp4.486/kg sedangkan harga jual CPO di pasar dalam negeri naik dari Rp7.146 menjadi Rp7.407/kg.

"Jadi, naiknya harga TBS itu juga dipengaruhi meski harga PKO turun, namun harga CPO naik" katanya.

Perseroan Terbatas (PT) AGU merupakan perusahaan kelapa sawit tertua di Kalteng yang tergabung dalam Grup Matahari Kahuripan Indonesia (Makin). Perseroan ini adalah anak perusahaan rokok Gudang Garam Kediri, Jawa Timur.

Perusahaan itu memiliki areal seluas 18.087 hektare dengan produksi CPO sekitar 3.200 ton/bulan.