Titik Panas di Kotawaringin Timur Meningkat

id titik panas di kotim, titik panas

Titik Panas di Kotawaringin Timur Meningkat

Ilustrasi - Kebakaran lahan/hutan. (ANTARA/Eric Ireng)

Sampit (Antara Kalteng) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Bandara Haji Asan Sampit mengingatkan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mewaspadai meningkatnya hotspot atau titik panas.

"Hotspot tanggal 3 Agustus terdapat 25 titik yaitu di Kota Besi 4 titik, Mentawa Baru Ketapang 3 titik, Mentaya Hilir Selatan 13 titik dan Mentaya Hilir Utara 5 titik," kata Kepala BMKG Stasiun Haji Asan Sampit, Yulida Warni di Sampit, Senin.

Dari data terlihat, jumlah titik panas terbanyak terdapat di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Mentaya Hilir Utara. Dua kecamatan di kawasan Selatan Kotim termasuk wilayah yang dilanda kekeringan lebih parah sehingga potensi kebakaran lahan cukup tinggi.

"Di kawasan Selatan itu sebagian merupakan tanah gambut, makanya ketika kemarau seperti sekarang ini tanahnya cepat kering dan sangat mudah terbakar," sambung Yulida.

Sebagian titik panas yang terpantau melalui satelit tersebut memang merupakan titik api. Untuk itulah pemerintah daerah diharapkan mengecek di lapangan sehingga jika titik api tersebut merupakan kebakaran lahan maka bisa segera ditanggulangi.

Pantauan di Sampit, pada Senin siang, petugas pemadam kebakaran terlihat bolak-balik memadamkan kebakaran lahan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman. Beberapa pekan terakhir, kebakaran lahan kembali marak terjadi di kawasan Kota Sampit yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang.

"Beberapa hari lalu kebakaran lahan hampir sampai ke perumahan kami. Makanya kami berusaha memadamkannya dibantu petugas pemadam kebakaran. Kami tidak tahu siapa yang membakar lahan itu," kata Yanto, warga perumahan Tidar.

BMKG memprediksi cuaca Sampit pada Selasa (4/8) akan cerah berawan, angin bertiup dari Tenggara hingga Selatan kecepatan rata-rata 5 sampai 15 km/jam.

Suhu udara berkisar antara 20 sampai 33 derajat celsius, kelembaban udara 45 sampai 98 persen dengan ketinggian gelombang antara 1,5 hingga 3 meter.