Legislator Desak Pemerintah Kotim Evaluasi Kinerja PDAM

id Legislator Desak Pemerintah Kotim Evaluasi Kinerja PDAM, Jainudin Karim, PDAM Kotim

Legislator Desak Pemerintah Kotim Evaluasi Kinerja PDAM

PDAM Dharma Tirta Sampit. (Istimewa)

Sampai saat ini layanan PDAM Dharma Tirta Sampit mengecewakan dan banyak dikeluhkan oleh masyarakat...."
Sampit (Antara Kalteng) - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Jainudin Karim mendesak pemerintah daerah setempat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan daerah air minum (PDAM) Dharma Tirta Sampit.

"Sampai saat ini layanan PDAM Dharma Tirta Sampit mengecewakan dan banyak dikeluhkan oleh masyarakat, padahal penyertaan modal dari pemerintah terus dianggarkan dalam dua tahun terakhir," katanya di Sampit Sabtu.

Akibat masih belum membaiknya pelayanan tersebut Jainudin Karim mengancam tidak akan menyetujui lagi jika pemerintah daerah mengusulkan anggaran untuk PDAM.

Belum membaik layanan PDAM diduga akibat kontrak kerja dengan pihak ketiga, yakni PT Bestindo-Indogreen Konsorsium tidak berjalan dengan baik.

"Pemerintah sudah menanmkan modal ke PDAM, namun pihak PDAM kurang bisa dipercaya sebab dua tahun berjalan kerjannya tidak sesuai harapan, karena itu kami minta kerja sama dengan pihak ketiga untuk dihentikan," katanya.

Jainudin mengaku kecewa karena dirinya sudah meninjau secara langsung kondisi riil dan progress pekerjaan di PDAM.

Dalam peninjauan itu mereka menemukan beberpa persoalan yakni dari bak penampung pun dianggap tidak layak digunakan.

Kemudian, debit air yang dihasilkan pun dalam masa percobaan beberpa hari terakhir hanya 20 liter perdetik.

"Rencananya dalam waktu dekat ini kami Komisi IV akan turun kelapangan bersama Sekda Kotim, Bappeda Kotim, BLH dan PDAM setempat untuk melihat langsung kondisi terakhir," terangnya.

Sementara itu, nada kecewa juga disampaikan Dani Rakhman yang juga Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kotim.

Menurutnya dengan kondisi saat ini akan semakin menyulitkan PDAM Kotim untuk keluar dari permasalahan itu.

"Bayangkan saja dua tahun berjalan hasil yang ditunjukan sangat jauh dari harapan, bahkan layanan PDAM semakin mengecewakan, jadi sudah sewajarnya jika pemerintah daerah mengevaluasi kinerja PDAM," ucapnya.

Evaluasi kinerja tersebut tujuannya bukan untuk mencari kesalahan atau kelemahan PDAM, namun semata-mata untuk mencarikan solusi yang tepat.

Kerjasama PDAM dengan pihak ketiga memiliki nilai investasi mencapai Rp54,529 milyar lebih. Dari perjanjian kerjasama yang dilakukan oleh PDAM Kotawaringin dengan PT Bestindo-Indogreen Konsorsium. Lingkup kerjasama ini meliputi pembangunan intake 280 liter/detik.